BAB I
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia, terutama anak-anak yang
belum dewasa, baik sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial.
Sejak kelahiran seorang anak dalam kedudukannya sebagai individu tampak
keharusan baginya untuk memperoleh pendidikan.
Sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan potensi manusiawi yang
dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai
manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan
untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan
sistematik guna mencapai tujuan tertentu.
Sekolah sebagi organisasi kerja diselenggarakan secara sengaja,
sistematik dan terarah. Sebagai organisasi kerja setiap personal, sarana dan
programnya harus dikendalikan guna menciptakan proses atau rangkaian kegiatan
yang terarah pada tujuan tertentu.
Maka perlu pertimbangan sebagai orang tua untuk memasukkan anaknya ke
sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur
dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut (Sekolah Unggulan).
Maka dari itu, kami membuat makalah ini untuk dijadikan bahan
pertimbangan bagi orang tua.
B.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas maka rumusan
masalah yang dapat kami susun adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sekolah TK/RA
unggulan?
2. Bagaimana ciri-ciri
sekolah TK/RA unggulan?
3. Bagaimana kriteria
sekolah TK/RA unggulan?
4. Faktor-faktor apa saja
yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan?
5. Program-program apa saja
yang diterapkan di sekolah TK/RA unggulan
6. Bagaimana Pengelolaan
sekolah TK/RA unggulan?
7. Contoh Sekolah TK/RA apa
yang menerapkan program unggulan?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Memahami
pengertian sekolah TK/RA unggulan
2.
Mengetahui
ciri-ciri sekolah TK/RA unggulan
3.
Mengetahui
kriteria sekolah TK/RA unggulan
4.
Memahami
faktor-faktor yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan
5.
Mengetahui
program-program yang diterapkan di sekolah unggulan
6.
Memahami
pengelolaan sekolah TK/RA unggulan
7.
Mengetahui
contoh-contoh sekolah TK/RA yang menerapkan program unggulan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sekolah TK/RA Unggulan
Sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu membawa
setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya
tersebut.
Adapun pengertian
sekolah TK/RA unggulan adalah suatu lembaga pendidikan yang berstatus swasta
yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu
ditunjukkan prestasinya tersebut dan umumnya dilakukan pada anak usia antara 4
sampai dengan 6 tahun. Pendidikan di TK/RA sebetulnya sangat
sederhana, karena pada usia anak TK/RA seharusnya tidak terlalu bersifat "menggurui" namun lebih
bersifat mengasuh. TK/RA bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini, adalah untuk
memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak.
Lembaga ini diselenggarakan untuk menghubungkan
kehidupan di lingkungan keluarga dengan kehidupan di sekolah. Oleh karena itu
kegiatannya sebagian besar merupakan perluasan dari kehidupan di rumah dan
diselenggarakan secara tidak terlalu terikat pada kurikulum.
Kegiatan-kegiatannya pada dasarnya berhubungan dengan aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Kesehatan anak-anak
b. Perlindungan dan
kesejahteraan anak-anak
c. Pengembangan kemampuan
bekerja sendiri di dalam kegiatan bersama sebagai persiapan memasuki Sekolah
Dasar.
d. Mengembangkan kesediaan
bekerjasama di dalam kelompok.
e. Memberi kesempatan yang
luas untuk melakukan komunikasi dengan anak-anak dan orang dewasa di luar
keluarga
f. Memperluas variasi
pengalaman anak-anak, sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
g. Memberikan dasar
kemampuan berhitung, membaca/bahasa dan pengenalan pengetahuan sederhana
melalui kegiatan bermain-main dan menyanyi
h. Mengembangkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik, terutama dalam bergaul dan bekerja
i. Memupuk keseimbangan
mental
j. Mengembangkan
fungsi-fungsi hubungan sosial
Dari segi perkembangan berarti mereka adalah
anak-anak yang berada dalam fase Permulaan Masa Anak-anak dengan sikap
egosentrisme yang masih dominan. Oleh karena itulah maka proses belajar
diselenggarakan untuk memberi kesempatan bergaul bagi setiap anak dengan
anak-anak lain di luar lingkungan keluarganya sebagai persiapan memasuki
Sekolah Dasar. Proses belajar seperti itu diselenggarakan dalam bentuk bermain,
bernyanyi dan bekerja secara sederhana. Kegiatan tersebut dapat dilakukan, baik
secara perseorangan maupun bersama-sama dalam kelompok kelas
Pengelompokkan kelas dilakukan menurut umur
anak-anak. Akan tetapi, dalam keadaan di suatu Sekolah Taman Kanak-kanak jumlah
muridnya sedikit, mereka dapat digabungkan di dalam satu kelas. Dengan kata
lain pembagian kelas tidaklah dimaksudkan untuk membedakan tingkatan anak-anak
karena kurikulum pada dasarnya sangat fleksibel. Kegiatan disesuaikan dengan
situasi dan minat anak-anak, tanpa keterikatan pada program kerja yang
sistematik. Kurikulum dan kegiatan yang fleksibel itu tidak berarti di lembaga
tersebut proses belajar mengajar dilakukan tanpa rencana dan metode. Prinsip
belajar berpegang pada semboyan John Dewey “Belajar dengan Berbuat” (Learning
By Doing), melalui kegiatan belajar sambil bermain dan berbuat, penekanannya
diletakkan pada pengembangan kemampuan fisik, mental, hubungan sosial dan
emosional sesuai dengan tingkat umur anak-anak.
Dengan kata lain pada umumnya Sekolah Taman
Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang berstatus swasta. Sangat sedikit
jumlahnya yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam bentuk Sekolah Taman
Kanak-kanak Negeri. Pada beberapa tempat sekolah ini diselenggarakan juga oleh
pemerintah sebagai percobaan atau untuk keperlun penelitian.
B.
Ciri-Ciri Sekolah TK/RA Unggulan
Menurut Tom J Parkins
mahasiswa Harvard University, mengemukakan bahwa ciri-ciri sekolah
unggulan adalah sebagai berikut :
a.
Sekolah
tidak menerapkan tes masuk pada siswa barunya
b.
Kemampuan
akademik dan moral siswa barunya sangat beragam
c.
Guru
lebih banyak dituntut menjadi “agen perubah”, yaitu mengubah kondisi akademik
dan moral siswa yang negatif menjadi positif.
d.
Guru
mengembangkan kemampuan para siswanya dengan cara yang berbeda-beda.
e.
Gaya
mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswanya
f.
Mengutamakan
Proses Pembelajaran dibandingkan input siswa.
Pendidikan di TK/RA sebetulnya sangat sederhana,
karena pada usia anak TK/RA seharusnya tidak terlalu bersifat "menggurui" namun lebih
bersifat mengasuh.
TK/RA bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini, adalah untuk memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak.
TK/RA bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini, adalah untuk memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada
tata caranya :
a.
Merancang pendidikan yang
mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa secara harmoni melalui pembiasaan pola
hidup yang sehat, aman dan menyenangkan.
b.
Menumbuhkan semangat
kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama.
c.
Mengenalkan kehidupan sosial
dan membina kemampuan bersosialisasi.
d.
Mengarahkan penggunaan bahasa
dengan benar serta menumbuhkan minat berkomunikasi dengan sesamanya.
e.
Mengarahkan minat untuk
berkreasi melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.
C.
Kriteria
Sekolah TK/RA Unggulan
Untuk
disebut sebagai sebuah sekolah unggulan dan terpadu, di bawah ini, ada beberapa
kriteria yang mungkin bisa membantu penilaian dan pilihan para orangtua, antara
lain:
a. Unggul dalam sarana/fasilitas
Sarana pembelajaran relatif lebih lengkap:
Ruang kelas yang memadai, dengan rata-rata siswa 20/kelas. Dan fasilitas penunjang lainnya
seperti taman bermain, kolam renang, perpustakaan dan lain-lain.
b. Unggul dalam SDM (Sumber Daya Manusia)
Termasuk di dalamnya kepala sekolah, guru-guru yang kompeten sesuai dengan
bidang studinya, kreatif, dinamis, terbuka, dan ekspresif. Adanya pembinaan dan pelatihan guru yang rutin dan terprogram. Indikator
lainnya adalah adanya media kreatifitas bersama siswa dan guru dalam dunia
tulis menulis, sebagai ciri paling dasar kreatifitas dunia akademis, bisa
berbentuk Buletin Sekolah, Jurnal, koran sekolah, majalah dinding dan
sebagainya.
c. Unggul dalam manejemen
Dikelola secara profesional, berorientasi
prestasi dan pengembangan. Termasuk di dalamnya manajemen keuangan yang
transfaran, terbuka dan akuntabel, indikasi paling gampang, tidak terlalu
banyak pungutan di tengah jalan. Karena semuanya sudah terkonsep rapih dalam
RAPBS. Manajemen kepegawaian, kesiswaan/kemuridan, manajemen kurikulum,
manajemen lingkungan sekolah (tata ruang hijau, pertamanan, dan beragam bentuk
keasrian lingkungan lainnya).
d. Unggul dalam proses
Suasana pembelajaran yang menantang dan
menyenangkan. Semua aspek ter “kemot” tuntas, kognitif (rasio/penalaran),
apektif (rasa/hati/jiwa) dan psikomotorik (keterampilan: olah tangan, badan,
kaki dan kebiasaan). Indikator paling kongkritnya murid yang asalnya
biasa-biasa saja ketika masuk, menjadi murid yang luar biasa. Asalnya pemalu
menjadi berani, tidak pernah baca jadi maniak buku (book-hoolic), tidak kenal
Al Qur’an menjadi bacaan akrab harian, buang sampah sembarangan jadi peka
kebersihan, cuek tanaman jadi pecinta tanaman, tak kenal shalat jadi ketagihan
shalat (wajib (5 waktu), sunnah (duha, tahajud, rawatib dll), cuek ke teman,
guru dan orang-orang sekitar jadi orang yang terbuka, akrab, bersahabat dan
hormat, tidak punya tujuan jadi murid penuh semangat bermimpi, bercita-cita dan
berkeinginan.
e. Unggul dalam suasana dan pelayanan
Semua yang ada di lingkungan sekolah
memiliki cita rasa dan aroma kuat benilai pendidikan. Siswa/murid terbiasa
bersapa salam dan berjabat tangan dengan siapa saja, tanpa malu dan sungkan,
kepala sekolah dan guru datang lebih awal menyambut kedatangan para siswa,
berwajah ceria, berjajar rapih bersalaman, tak sungkan dan malu memberi contoh
membuang sampah dan merapihkan tanaman, memimpin doa di saat makan siang,
bercengkrama penuh persahabatan, shalat berjama’ah tak ketinggalan, datang
paling awal pulang paling belakangan.
f.
Di halaman sekolah tersedia bak sampah
organik (sampah basah, dedaunan dan sisa
makanan) dan anorganik (aneka plastik dan bungkus makanan). Di dalam dan luar
ruangan kelas, dipercantik dengan aneka pot tanaman. Dinding sekolah dipenuhi
karya dan kreatifitas anak serta kata-kata pujian membangkitkan. Kegiatan lomba
antar siswa dalam berbagai bidang dan keterampilan dibiasakan: pidato, puisi,
olah raga, bercocok tanam, menulis, kebersihan, cerdas cermat, lomba merancang
dan menghias majalah dinding antar kelas, dan ragam kreatifitas lainnya,
menjadi bagian dari pembelajaran yang diprogramkan.
g.
Budaya menulis
Perlu dicatat, salah satu ciri dasar
keunggulan sebuah lembaga pendidikan adalah berkembangnya budaya menulis di
lingkungan sekolah: dari mulai kepala sekolah, guru dan para siswa. Media
ekspresinya bisa berupa majalah dinding, buletin, jurnal atau koran sekolah
yang rutin diterbitkan: bulanan, semesteran ataupun tahunan. Budaya menulis,
merupakan cermin utama adanya dinamika berfikir. Bila tidak ada budaya menulis,
maka masih pantaskah disebut sekolah unggulan atau terpadu?
D.
Faktor-faktor yang mendukung
untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan
Faktor-faktor yang mendukung
untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan yaitu sebagai berikut:
Pembelajarannya
berbasis inkuiri
·
Dorong siswa untuk menjadi
peserta aktif dalam proses pembelajaran
·
Ketika mereka mengajukan
pertanyaan kemudian bantu siswa untuk menemukan jawabannya melalui sederet
kegiatan yang bersifat eksplorasi.
Sekolah punya program menulis yang komprehensif
·
Jadikan menulis sebagai bagian
penting dari program di sekolah anda. Saya setuju bahwa TK/RA selayaknya tidak
memaksakan anak untuk menulis tetapi melatih motorik kasar dan halus siswa juga
penting.
·
Latih keterampilan motorik
halus dan koordinasi tangan-mata diperlukan untuk tulisan tangan. Kegiatan
yang bisa dilakukan untuk mendukung hal ini antara lain merangkai manik-manik,
melukis dengan jari, bermain menggunakan tanah liat dan plastisin, menjahit dan
menenun,(gunakan yang tidak tajam), menempatkan pasak di pegboard, melatih jari
dan menggunakan berbagai alat tulis,
·
Jangan lupa menentukan gaya
tulisan mana yang ingin anda kembangkan di sekolah anda.Lakukan ini
bersama-sama dengan seluruh unsure di sekolah anda
Mata pelajarannya terintegrasi
·
Doronglah siswa untuk berpikir
secara mandiri, membuat pilihan, menjadi pemecah masalah, mengekspresikan diri
secara kreatif dan bekerja sama dengan orang lain.
·
Topik intregrasi pembelajaran
yang biasa di ajarkan di TK/RA antara lain, Siapakah aku, Air sahabat kehidupan, Main yuk..!,
Orang-orang yang berjasa di kehidupan kita (pekerja sosial dll), Aku suka
temanku, Tanaman dan tumbuhan di sekitar kita, Dengarkan ceritaku, 5 Indera
perasa dan lain-lain
Sekolah punya program membaca
·
Tanamkan kepada guru yang
bertugas bahwa membaca adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan dan menarik,
dijamin siswa akan percaya diri saat membaca. Adakan program membaca ‘reading
programme’ dan buku-buku perpustakaan yang dikirim pulang secara teratur oleh
siswa.
Sekolah melatih anak percaya diri
·
Kembangkan kemampuan
siswa untuk mengungkapkan pikiran dan pendapat dengan jelas dan lancar, untuk
berbicara dengan penuh percaya diri di depan teman-teman, untuk berpartisipasi
dalam kelompok kecil dan diskusi kelompok besar dan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan yang relevan.
Memasukkan aspek Teknologi informasi
·
Siswa menggunakan computer
dengan tujuan dan bukan sekedar alat untuk bermain
·
Guru memasukkan aspek
penggunaan computer dalam rencana pembelajarannya
·
Komputer yang ada di lengkapi
dengan CD Rom untuk siswa mencari pengetahuan yang dibutuhkannya
Mengajarkan Bahasa Inggris/ Mandarin sambil
memperkuat bahasa ibu
·
Kembangkan dan memperoleh
kepercayaan mereka dalam menggunakan keterampilan berbahasa Inggris melalui
pemodelan, sosialisasi dan interaksi dengan orang lain.
·
Guru selayaknya juga mau
mencoba berbahasa Inggris melalui intruksi dan perintah sederhana yang membuat
siswa yang mendengarnya mau juga mencoba dengan percaya diri.
·
Sekolah mempunyai kebijakan
soal bahasa, sekolah yang baik bukan sekedar mengajarkan 2 atau 3 bahasa secara
bersamaan, tetapi bagaimana sekolah tersebut memlihara bahasa ibu (mother
tongue)
·
Buat konser sederhana dan
presentasi,atau assembly anak-anak. Semua siswa didorong untuk
menunjukkan keterampilan musik, penggunaan bahasa asing dan kepercayaan diri
sendiri
Kegiatannya melalu kegiatan yang bersifat hands on
·
Kegiatan Hands-on adalah
kegiatan yang membiarkan siswa untuk mengembangkan makna pribadi
dari penemuan mereka.
·
metode belajar ini cocok untuk
memuaskan sifat rasa ingin tahu anak
Aktivitas pembelajarannya menggunakan sentra-sentra
·
Sentra pusat pembelajaran
adalah cara paling efektif untuk memfasilitasi pembelajaran inkuiri pada siswa.
·
Anak-anak mengembangkan
kemandirian dan tanggung jawab ketika mereka bekerja sama dengan satu sama
lain.
·
Guru bekerja dengan anak-anak
secara individu atau dalam kelompok kecil untuk memenuhi kebutuhan individu
semua siswa.
Selain itu, faktor-faktor yang mendukung, yaitu: Jenjang pendidikan, program pendidikan, bahan pelajaran, lama pendidikan, usia peserta didik, penilaian,
penyelenggaraan pendidikan, metode mengajar, persyaratan bagi pengajar, Administrasi, sejarah berdirinya.
E.
Program Unggulan di Sekolah TK/RA Unggulan
a.
Adventure Day
Program Tafakkuh Fiddin adalah program yang terdiri dari:
·
Pembiasaan shalat ( dimulai
dengan shalat Dhuha)
·
Cerita Hikmah, Kisah – kisah
para rasul dan sahabat.
·
Tahfidz surat – surat pendek,
do’a dan hadits.
·
Belajar membaca dan
menulis Al – Qur’an.
·
Ibadah praktis ( wudhu,
berinfaq, shaum, dll)
Kegiatan belajar yang disajikan dalam warna dan nuansa
rekreatif dengan semangat kebersamaan yang kental. Lewat program ini diharapkan
dapat menambah wawasan anak – anak dan menstimulasi rasa ingin tahunya.
Bentuknya adalah kunjungan ke tempat – tempat yang disesuaikan dengan tema yang
sedang dipelajari di kelas, mendatangkan nara sumber, dll.
b.
Doctor in Action
Program ini bertujuan agar anak memiliki pola hidup
sehat. Secara rutin anak – anak berinteraksi langsung dengan dokter di kelas
untuk mendapatkan berbagai informasi tentang: kesehatan, peralatan kedokteran,
praktek langsung menjaga kebersihan tubuh, bahkan bermain peran sebagai dokter.
c.
Home Visit
Home visit adalah program yang dirancang agar pendidikan
yang dilaksanakan disekolah sejalan dengan pendidikan di rumah, selain
untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara guru dan orang tua.
d.
Character Building
Program ini bertujuan untuk mencetak anak – anak yang
berkarakter islami, melalui catatan harian kemandirian/pembiasaan. Dalam
program ini orang tua lebih berperan aktif.
e.
Smart Kids Competition
Bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat,
berani berjuang, dan tidak takut kalah. Diselenggarakan setiap bulan
dengan materi lomba yang variatif.
f.
Panggung Kawani
Ajang kreasi dan ekspresi anak.
Program untuk melatih keberanian dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk
tampil di hadapan umum. Anak – anak berperan sebagai: Pembawa acara (MC), dan
pengisi acara sesuai dengan potensi yang dimilikinya, misalnya menari,
bercerita, baca puisi, menyanyi, dll.
Contoh kegiatan:
1.
Hari Istimewa Bersama Keluarga
Tujuan utamanya adalah mendekatkan
anak dengan orang tua, selain juga untuk menambah wawasan dan kecakapan hidup
melalui aktivitas yang dilakukan. Contoh vent ini misalnya Mother’s Day, One
Day with Daddy, dan Family Day. kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat
baik dari orangtua dan memberikan kesan yang mendalam bagi orangtua dan siswa.
2. Pengenalan dan aplikasi nilai-nilai agama
![]() |
Beberapa aktivitas dilakukan untuk
mengenalkan nilai-nilai agama Islam. Selain
yang sifatnya langsung terintegrasi dengan
pelajaran, ada pula kegiatan yang dirancang khusus dan spesifik untuk
kepentingan pengenalan dan kecintaan terhadap agama, diantaranya dengan
memanfaatkan moment istimewa seperti manasik haji memperingati Idul Adha,
peringatan hari besar Islam (isra mi'raj, tahun baru islam, maulid nabi, dll),
dan Pesantren Ramadhan.
3.
Program Kesenian
Kegiatan seni mengakomodasi kebutuhan
anak-anak akan seni, aktualisasi diri, melatih keberanian tampil dan
menumbuhkan kepercayaan diri. Beberapa kegiatan yang diselengagraan diantaranya
English Assembly, Pentas, Art Exhibition, Colours Day, dsb.
4.
Pengenalan Kebudayaan
Pengenalan terhadap keaneka ragaman
budaya, baik nasional maupun internasional, akan membuka wawasan, menumbuhkan
sikap saling menghargai, dan menumbuhkan nasionalisme positif. Tujuan ini
diakomodir melalui pekan budaya yang menampilkan keaneka
ragaman budaya nusantara maupun internasional. Selain itu,
5.
Berkemah
Kegiatan berkemah diselenggarakan
untuk melatih kemandirian dan keberanian, sebagai bekal memasuki jenjang
sekolah yang lebih tinggi.
Banyak kegiatan menarik yang
diselengarakan selama berkemah, misalnya saling bekerjasama untuk menyelesaikan
permainan melacak jejak.
6.
Field Trip
![]() |
Berbagai perjalanan dilakukan ke
berbagai lokasi yang sesuai dengan tema pembelajaran, misalnya ke Pasar dalam
tema makanan, ke Blue Aquatic dalam tema binatang, ke Mesjid dalam tema
Bangunan, ke Bank, ke Alfa Supermarket, dsb. Harapannya memperluas wawasan dan
tentunya lebih memahamkan siswa terhadap tema diajarkan.
7.
Festival Buku
Kecintaan terhadap buku dan kegiatan
membaca sangat ditekankan di. Hal ini diaplikasikan dengan menjadikan kunjungan
ke Perpustakaan masuk dalam kurikulum intrakurikuler. Artinya setiap kelas
memiliki jadwal kunjung rutin ke Perpustakaan.
Festival Buku adalah acara yang
menampilkan banyak aktivitas yang berhubungan dengan buku dan membaca, seperti
story telling, bazaar buku, sumbang buku, pentas, dan berbagai lomba.
8. Persahabatan Antar Bangsa
Sekolah melakukan berbagai kegiatan persahabatan dengan Jakarta
Japanese School. Program persahabatan ini berguna untuk mengembangkan sense
global dan penghargaan terhadap banyak perbedaan.
F.
Pengelolaan Sekolah TK/RA Unggulan
Setiap organisasi
memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Salah satu aktivitas tersebut adalah manajemen. Dalam organisasi
pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal, melainkan hanya ada
satu jenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan
manajemen terdepan.
Dalam pendidikan
manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktifitas, bukan sebagai
individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator
sebagai pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai
administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan
sumber-sumber pendidikan, dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada
proses belajar mengajar.
Mula-mula fungsi
manajemen banyak ragamnya seperti merencanakan, mengorganisasi, menyusun staf,
mengarahkan, mengkoordinasi dan mengontrol, mencatat dan melaporkan, dan
menyusun anggaran belanja. Kemudian dibuat menjadi lebih sederhana sehingga
terdiri dari merencanakan, mengorganisasi, memberi komando, mengkoordinasi, dan
mengontrol.
Dengan demikian, ada
tempat bagi perubahan dan penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
semakin tinggi taraf pendidikannya dan sejalan dengan itu semakin demokratis
sikapnya.
Demikianlah telah
diidentifikasi 10 Mega-trends SISDIKNAS yang kondusif untuk menunjang
masyarakat industri modern. Sudah tentu sistem itu tidak akan muncul dalam
semalam tetapi memerlukan ancang-ancang serta proses pencernaan yang cukup
lama. Menurut pendapat penulis, masyarakat industri modern akan mulai dapat
terwujud dalam Repelita IX dan X. Hal ini berarti bahwa periode antara sekarang
dengan Repelita VIII dapat kita anggap sebagai masa transisi.
Masa transisi adalaah
sangat menentukan karena dalam masa itu, yaitu Repelita VI, VII, VIII, kita
masih akan menggeluti krisis sistem pendidikan kita dewasa ini yang telah
dibahaas dalam bagian sebelumnya. Diperkirakan kita memerlukan dua Repelita
lagi untuk mengatasi krisis itu dengan memanfaatkan dasar-dasar pembangunan
yang telah kita mantapkan dalam Repelita V ini disamping perubahan-perubahan
serta penyesuaian struktur lainnya yang timbul akibat dinamika masyarakat.
Repelita VIII sebagai periode tengah rencana pembangunan jangka panjang kedua
perlu diadakan evaluasi kesiapan SISDIKNAS memasuki masyarakat industri modern.
Sejalan dengan usaha
keras mengatasi krisis pendidikan dewasa ini, pada waktu yang bersamaan kita
meletakkan dasar yang kokoh untuk mengantisipasi masyarakat industri modern
yang akan datang. Malahan, keberhasilan SISDIKNAS dalam menyokong proses
pembentukan masyarakaat industri modern itu sebagian terletak pada sukses
tidaknya kita menjalani masa transisi ini. Ketidak berhasilan kita akan menunda
peranan pendidikan dalam proses itu. Kesuksesan SISDIKNAS sebaliknya dapat
mempercepat terwujudnya masyarakat industri modern yang kita dambakan itu.
Sebagaimana halnya pengalaman
negara-negara industri modern dewasa ini. 1 Malahan apabila
negara-negara tersebut telah mencapai kemajuannya setelah beratus tahun, kita
akan membangun masyarakat industri modern kita dalam waktu yang teramat
singkat. Artinya kita memerlukan mobilisasi sumber-sumber yang berlipat ganda
serta menggunakannya secara berhasil guna dan berdaya guna.
Komponen yang dapat
menunjang masyarakat industri modern yaitu:
a. Kurikulum
b. Proses Belajar
c. Tenaga Kependidikan
d. Pendidikan dan Pelatihan
e. Pembiayaan Pendidikan
f. Desentralisasi dan
Partisipasi Masyarakat
g. Pengelolaan
Kelas adalah suatu
masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakt sekolah, yang sebagai
satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan mengajar belajar yang kreatif untuk mencapai
suatu tujuan.
Oleh karena itu fokus
pembicaraan berikutnya pada dasarnya diletakkan pada pengelolaan kelas untuk
mewujudkan aktivitas yang dinamis dalam membantu siswa mewujudkan kedewasaannya
masing-masing.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi perwujudan managemen/pengelolaan kelas dalam pengertian kelas
seperti itu, adalah
a. Kurikulum
b. Bangunan dan Sarana
c. Guru
d. Murid
e. Dinamika Kelas
f. Lingkungan Sekitar
G.
Contoh
Sekolah TK/RA yang Menerapkan Program Unggulan
Berikut ini akan di jelaskan contoh sekolah yang menerapkan Program
Unggulan:
Sekolah TKIT/RA Ar-Raihan Tambun Bekasi
Dunia Pendidikan yang paling ideal
bagi manusia adalah sistem pendidikan yang mampu memahami fitrah dan
kecenderungan manusia, yakni sistem pembelajaran Ilahiyah yang menjadikan
pesan-pesan Islam sebagai inspirator pada semua bidang nilai-nilai Al-Qur`an
dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dalam setiap aktivitas belajar baik indoor
maupun out door, sehingga pendidikan dini bagi anak tentang nilai tersebut
sangat menentukan untuk masa depan anak, ungkap Ibu Tri Handayani, selaku
kepala sekolah Kelompok Bermain dan TKIT/RA AR-RAIHAN Bekasi.
Menggunakan sistem pembelajaran “Bermain
Sambil Belajar Intergrasi Penddidikan Agama “Melalui pendekatan “Beyond Centers and
Circle Time (BCCT) ” /Sentra dan Saat Lingkaran. Melalui sistem ini, anak diberikan kebebasan untuk
bereksplorasi dan bereksperimen, sehingga dengan bimbingan Allah, anak akan memperoleh dan
membangun pengetahuan yang akan menjadi bagian dari dirinya.
a.
Visi :
1. Mengupayakan
terbentuknya siswa yang memiliki: Aqidah yang
hanif, Akal
yang cerdas, Akhlak yang mulia, Tubuh
yang sehat dan kuat.
2.
Mengembangkan sekolah unggulan Islam yang professional
b. Misi :
1.
Melaksanakan
KBM yang menyenangkan siswa.
2.
Memberikan
mutu pendidikan yang baik.
c.
Tujuan
Membantu
meletakkan pendidikan dasar keimanan , ketakwaan dan akhlakkul karimah serta
seluruh aspek kepribadian (ESQ) yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
d.
Fungsi
Memfungsikan
kegiatan bermain sambil belajar integrasi pendidikan agama Islam untuk
menanamkan akidah/akhlak sejak dini, dengan menggunakan sentra-sentra bermain.
e.
Tenaga
kependidikan
Guru-guru yang
berpengalaman dalam bidang pendidikan anak usia dini lulusan LPPGTKI Surabaya,
PGTK AI-Qolam, MMA dan Insida Bekasi.
f.
Metode
Pendidikan
Menggunakan
metode pendidikan bermain sambil belajar integrasi pendidikan keimanan dan
ketaqwaan dengan pedekatan Beyon Center and Circle Time (BCCT), melalui
sentra-sentra bermain.
g.
Sentra
Ibadah
Memfasilitasi
anak mengenal dan membiasakan nilai-nilai kehidupan agama untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual dan emosi sejak usia dini, melalui 6 aspek rukun iman dan
5 aspek rukun islam dan ihsan yang terintegrasi ke seluruh sentra.
Kegiatan bermain
dilengkapi dengan alat-alat permainan edukatif yang bernuansa atau dinuansakan
agama.
h.
Sentra
Main Peran
Memfasilitasi
anak dalam bermain peran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk
menciptakan kembali masa lalu memproyeksikan diri ke masa depan, mengembangkan
ketrampilan khayalan, perkembangan kognisi dan merupakan terapi bagi anak yang
mempunyai pengalaman traumatik baik mental maupun fisi, dengan menggunakan alat
dan bahan main (bernuansa/dinuansakan agama) yang mendukung perkembangan main
peran.
i.
Sentra
Bahan Alam
Memfasilitasi
anak untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman main sensorimotor dengan
menggunakan alat dan bahan main (bernuansa /dinuansakan agama) yang dapat
mendukung dan mengembangkan kematangan fine motor anak yang diperlukan dalam
proses kesiapan menulis, ketrampilan berolah tangan dan menstimulasi system
kerja otak anak.
j. Sentra Balok
Memfasilitasi
anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman
yang dimiliki anak menjadi karya nyata dalam bentuk konstruksi dan bangunan
dengan menggunakan balok-balok yang bernuansa atau dinuansakan agama.
k.
Sentra
Seni dan Kreativitas
Memfasilitasi
anak untuk memperluas pengalaman seni dan kreatifitas dalam mewujudkan ide,
gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak menjadi karya nyata , melalui proyek
yang mengembangkan tehnik dan pembuatan sebuah karya dengan memanfaatkan bahan
limbah keluarga dan bahan alami.
l.
Sentra
Persiapan
Memfasilitasi
anak untuk memperluas pengalaman keaksaraan dan aturan-aturan yang diperlukan
dalam persiapan ketrampilan membaca, menulis dan berhitung melalui kegiatan
bemain yang menyenangkan dengan menggunakan alat-alat permainan edukatif
bernuansa atau dinuansakan agama yang mendukung tahap perkembangan anak.
m.
Sentra
Musik & Olah Tubuh
Memfasilitasi
anak untuk menuangkan gagasannya melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu
yang dapat memperluas pengalamanan pengetahuan anak tentang irama, birama
(ketukan), dan mengenal menggunakan berbagai alat permainan edukatif yang
bernuansa atau dinuansakan agama.
n. Ekstrakurikuler
·
Baca dan
tulis Al-Qur`an
·
Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris
·
Tahfidz
Al-Qur`an
·
Sempoa
·
Mewarnai
·
Menari
·
Renang
o.
Hasil Pendidikan yang hendak dicapai
·
Anak mengenal
dan mengagumi alam sekitarnya sebagai ciptaan Allah.
·
Anak dapat
mengenal sifat-sifat Allah (Asmaul husna) sesuai dengan kemampuannya.
·
Anak dapat
menirukan dan melakukan gerakan dan bacaan shalat, ikrar, do`a harian, kalimat
thabiyah sesuai kemampuannya.
·
Anak dapat
mensyukuri rahmat dan nikmat Allah SWT dengan cara yang sesuai dengan
kemampuanya.
·
Anak
mengenal bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang memberi kemampuan untuk
bermain sambil belajar dengan berbagai macam alat permainan untuk mengembangkan
kemampuan dibidang keimanan , ketaqwaan dan berakhlak mulia melalui bidang
pengembangan pengetahuan tehnologi.
·
Anak dapat
melakukan dan mengekspresikan segala macam dan kreasinya sebagai anugerah dari
Allah SWT.
·
Anak
senang belajar sambil bermain, mencintai ilmu dan ingin belajar terus menerus.
p.
Peserta Didik
1. Kelompok bermain Usia 3 tahun
2. Kelompok A Usia 4 tahun
3. Kelompok B Usia 5 tahun
q.
Fasilitas
1. Tersedianya alat pendidikan yang bernuansa dan
dinuansakan agama islam.
2. Taman bermain yang memadai dan perpustakaan .
3. Tersedianya ruang belajar yang disesuaikan
dengan kebutuhan anak.
r.
Program Unggulan
·
Pendidikan
Pengenalan Amaliyah Ramadhan
·
Pendidikan
Manasik Haji
·
Kunjungan
ke obyeek-obyek tertentu sebagai kegiatan penunjang tema
·
Seminar
dan Simulasi
·
Festival
anak taqwa di Ancol
s. Hari dan Waktu Belajar
·
Kelompok
Bermain Hari :
Senin, Rabu, Jum`at Jam : 08.00 – 10.30 WIB
·
Kelompok A
& B Hari :
Senin – Jum`at Jam :
07.30 – 10.45
TK AL-MIZAN
Taman Kanak-kanak Al-Mizan yang disingkat TK adalah lembaga
pendidikan formal usia dini yang berada dibawah naungan yayasan Al-Mizan yang
menginduk ke Dinas Pendidikan. Sebelumnya, pendidikan anak usia dini ini
bernama Raudlatul Athfaal (RA) Ummi Kultsum yang berdiri tahun 2002
yang menginduk ke Departemen Agama.
Karena berbagai pertimbangan yang salahsatunya adalah agar ada
lembaga formal yang yang berada dibawah naungan yayasan Al-Mizan menginduk ke
Dinas Pendidikan maka pada tahun 2006 RA Ummi Kultsum dirubah menjadi TK
Al-Mizan.
a.
Visi
“Terbentuknya generasi qur’ani yang memiliki akhlaq, prilaku, daya
fikir, dan kreatifitas yang baik sejak dini”
b.
Misi

1. Menjadi lembaga pra
sekolah yang islami, kondusif, dan berwawasan lingkungan.
2. Menjadi lembaga pra
sekolah yang modern, unggul dan terdepan.
3. Menanamkan sifat sabar,
tawakkal, dan kasih sayang.
c.
Strategi Program

1.
Pembiasaan berakhlaq dan
berprilaku yang islami.
2.
Dalam mengajar menerapkan
sistem kbk (kurikulum berbasis kompetensi).
3.
Mempertahankan dan meningkatkan
alumni-alumni (out put) yang berprestasi.
4.
Mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dapat menarik calon siswa.
5.
Mengadakan pemetaan bakat sejak
dini.
PROGRAM AKSI
a.
Mutu / Kualitas
1.
Seleksi ketat bagi calon
guru dan hanya mereka yang mempunyai pendidikan berkualitas yang dapat
diterima.
2.
Membuat SKH setiap hari
3.
memberikan pelajaran secara
terprogram
4.
menanamkan kedisiplinan dan
ketertiban kepada anak setiap hari.
5.
mengadakan pelatihan (training)
bagi guru-guru RA sebagai upaya untuk peningkatan SDM.
6.
mengadakan seminar tentang
ke-TK-an.
7.
mengadakan studi banding (study
tour) ke RA/TK Unggulan dan pembibitan anak unggulan (super kid camp)
b.
Pelayanan / Service


1.
Selalu berprinsif hari
ini harus lebih baik daripada hari kemarin
2.
Memberikan pendidikan dan
pengajaran yang maksimal kepada anak
3.
Menjalin hubungan baik dengan
guru, orang tua, yayasan, alumni, instansi pemerintah, dan masyarakat.
4.
‘Penertiban’ para pengantar,
parkir, dan para pedagang.
5.
Mengadakan home visit
(kunjungan rumah) ke rumah-rumah orang tua siswa.
6.
Memberikan ‘hadiah’/ganjaran
kepada anak berprestasi.
7.
Mengadakan REUNI ALUMNI RA Ummi
Kultsum setiap menjelang Tahun Pelajaran Baru.
8.
Menambah alat praga dan tempat
bermain anak
9.
Membuat slogan-slogan dan
gambar-gambar yang sesuai.
10.
Mengadakan lomba mewarnai tingkat RA se Kab. Majalengka/Jatiwangi.
11.
Membuat brosur dan profile RA Ummi Kultsum
c.
Manajemen

1.
Meningkatkan pengelolaan
administrasi yang baik dan professional.
2.
Membuat buku Induk siswa dan
alumni lengkap dengan foto dsb.
3.
Membuat plang sebagai
identitas RA Ummi Kultsum baik di dalam (kantor) maupun di luar
(gerbang).
4.
Membuat papan data keadaan guru
dan siswa/i RA dari tahun ke tahun.
5.
Membuat laporan perkembangan (progress
report) kepada Yayasan dan lembaga-lembaga terkait.
d. Program Unggulan
1.
Outbond tiap semester
genap
2.
Pendidikan Keagamaan diutamakan
3.
Komputer mini dan internet
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sekolah TK/RA unggulan adalah suatu lembaga
pendidikan yang berstatus swasta yang mampu membawa setiap siswa mencapai
kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut dan
umumnya dilakukan pada anak usia antara 4 sampai dengan 6 tahun. Menurut Tom J Parkins ciri-ciri sekolah unggulan
yaitu: Sekolah tidak menerapkan
tes masuk pada siswa barunya. Kemampuan akademik dan moral siswa barunya
sangat beragam. Guru lebih banyak dituntut menjadi “agen perubah”,
yaitu mengubah kondisi akademik dan moral siswa yang negatif menjadi positif. Guru mengembangkan kemampuan para siswanya dengan cara yang berbeda-beda. Gaya mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswanya.Mengutamakan Proses Pembelajaran dibandingkan input siswa.
Untuk
disebut sebagai sebuah sekolah unggulan dan terpadu, ada beberapa kriteria yang
mungkin bisa membantu penilaian dan pilihan para orangtua, antara lain: Unggul dalam sarana/fasilitas, unggul dalam SDM (Sumber Daya Manusia), unggul dalam manejemen, unggul dalam
proses, unggul dalam suasana dan pelayanan, di halaman sekolah tersedia bak sampah, budaya menulis.
Faktor-faktor yang
mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan yaitu: Pembelajarannya berbasis inkuiri, sekolah punya program
menulis yang komprehensif, mata
pelajarannya terintegrasi, sekolah punya
program membaca, sekolah melatih
anak percaya diri, memasukkan aspek
teknologi informasi, mengajarkan
Bahasa Inggris/ Mandarin sambil
memperkuat bahasa ibu, kegiatannya
melalu kegiatan yang bersifat hands on, aktivitas
pembelajarannya menggunakan sentra-sentra.
Program unggulan di Sekolah TK/RA
unggulan, yaitu: Adventure day, doctor in action, home visit, character building, smart kids competition, panggung kawani. Beberapa
faktor yang mempengaruhi perwujudan managemen/pengelolaan kelas, yaitu:
Kurikulum, bangunan dan sarana, guru, murid, dinamika kelas, lingkungan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, DR. H. Hadari. 2004. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan.
Jakarta: CV Haji Masagung
Pidarta,
DR Made. 1988. Manajemen Pendidikan
Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara
Makagiansar. Prof. Dr. M, M.A. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta:
Remaja Rosda Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar