Kamis, 12 April 2012

Rencana di TK


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia, terutama anak-anak yang belum dewasa, baik sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Sejak kelahiran seorang anak dalam kedudukannya sebagai individu tampak keharusan baginya untuk memperoleh pendidikan.
Sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu.
Sekolah sebagi organisasi kerja diselenggarakan secara sengaja, sistematik dan terarah. Sebagai organisasi kerja setiap personal, sarana dan programnya harus dikendalikan guna menciptakan proses atau rangkaian kegiatan yang terarah pada tujuan tertentu.
Maka perlu pertimbangan sebagai orang tua untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut (Sekolah Unggulan).
Maka dari itu, kami membuat makalah ini untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi orang tua.

B.            Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat kami susun adalah sebagai berikut :
1.    Apa pengertian sekolah TK/RA unggulan?
2.    Bagaimana ciri-ciri sekolah TK/RA unggulan?
3.    Bagaimana kriteria sekolah TK/RA unggulan?
4.    Faktor-faktor apa saja yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan?
5.    Program-program apa saja yang diterapkan di sekolah TK/RA unggulan
6.    Bagaimana Pengelolaan sekolah TK/RA unggulan?
7.    Contoh Sekolah TK/RA apa yang menerapkan program unggulan?
C.           Tujuan Pembahasan
1.    Memahami pengertian sekolah TK/RA unggulan
2.    Mengetahui ciri-ciri sekolah TK/RA unggulan
3.    Mengetahui kriteria sekolah TK/RA unggulan
4.    Memahami faktor-faktor yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan
5.    Mengetahui program-program yang diterapkan di sekolah unggulan
6.    Memahami pengelolaan sekolah TK/RA unggulan
7.    Mengetahui contoh-contoh sekolah TK/RA yang menerapkan program unggulan















BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Sekolah TK/RA Unggulan
Sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut.
Adapun pengertian sekolah TK/RA unggulan adalah suatu lembaga pendidikan yang berstatus swasta yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut dan umumnya dilakukan pada anak usia antara 4 sampai dengan 6 tahun. Pendidikan di TK/RA sebetulnya sangat sederhana, karena pada usia anak TK/RA seharusnya tidak terlalu bersifat "menggurui" namun lebih bersifat mengasuh. TK/RA bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini, adalah untuk memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak.
Lembaga ini diselenggarakan untuk menghubungkan kehidupan di lingkungan keluarga dengan kehidupan di sekolah. Oleh karena itu kegiatannya sebagian besar merupakan perluasan dari kehidupan di rumah dan diselenggarakan secara tidak terlalu terikat pada kurikulum. Kegiatan-kegiatannya pada dasarnya berhubungan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
a.    Kesehatan anak-anak
b.    Perlindungan dan kesejahteraan anak-anak
c.    Pengembangan kemampuan bekerja sendiri di dalam kegiatan bersama sebagai persiapan memasuki Sekolah Dasar.
d.   Mengembangkan kesediaan bekerjasama di dalam kelompok.
e.    Memberi kesempatan yang luas untuk melakukan komunikasi dengan anak-anak dan orang dewasa di luar keluarga
f.     Memperluas variasi pengalaman anak-anak, sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
g.    Memberikan dasar kemampuan berhitung, membaca/bahasa dan pengenalan pengetahuan sederhana melalui kegiatan bermain-main dan menyanyi
h.    Mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, terutama dalam bergaul dan bekerja
i.      Memupuk keseimbangan mental
j.      Mengembangkan fungsi-fungsi hubungan sosial

Dari segi perkembangan berarti mereka adalah anak-anak yang berada dalam fase Permulaan Masa Anak-anak dengan sikap egosentrisme yang masih dominan. Oleh karena itulah maka proses belajar diselenggarakan untuk memberi kesempatan bergaul bagi setiap anak dengan anak-anak lain di luar lingkungan keluarganya sebagai persiapan memasuki Sekolah Dasar. Proses belajar seperti itu diselenggarakan dalam bentuk bermain, bernyanyi dan bekerja secara sederhana. Kegiatan tersebut dapat dilakukan, baik secara perseorangan maupun bersama-sama dalam kelompok kelas
Pengelompokkan kelas dilakukan menurut umur anak-anak. Akan tetapi, dalam keadaan di suatu Sekolah Taman Kanak-kanak jumlah muridnya sedikit, mereka dapat digabungkan di dalam satu kelas. Dengan kata lain pembagian kelas tidaklah dimaksudkan untuk membedakan tingkatan anak-anak karena kurikulum pada dasarnya sangat fleksibel. Kegiatan disesuaikan dengan situasi dan minat anak-anak, tanpa keterikatan pada program kerja yang sistematik. Kurikulum dan kegiatan yang fleksibel itu tidak berarti di lembaga tersebut proses belajar mengajar dilakukan tanpa rencana dan metode. Prinsip belajar berpegang pada semboyan John Dewey “Belajar dengan Berbuat” (Learning By Doing), melalui kegiatan belajar sambil bermain dan berbuat, penekanannya diletakkan pada pengembangan kemampuan fisik, mental, hubungan sosial dan emosional sesuai dengan tingkat umur anak-anak.
Dengan kata lain pada umumnya Sekolah Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang berstatus swasta. Sangat sedikit jumlahnya yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam bentuk Sekolah Taman Kanak-kanak Negeri. Pada beberapa tempat sekolah ini diselenggarakan juga oleh pemerintah sebagai percobaan atau untuk keperlun penelitian.

B.            Ciri-Ciri Sekolah TK/RA Unggulan
Menurut Tom J Parkins mahasiswa Harvard University, mengemukakan bahwa ciri-ciri sekolah unggulan adalah sebagai berikut :
a.    Sekolah tidak menerapkan tes masuk pada siswa barunya
b.    Kemampuan akademik dan moral siswa barunya sangat beragam
c.    Guru lebih banyak dituntut menjadi “agen perubah”, yaitu mengubah kondisi akademik dan moral siswa yang negatif menjadi positif.
d.   Guru mengembangkan kemampuan para siswanya dengan cara yang berbeda-beda.
e.    Gaya mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswanya
f.     Mengutamakan Proses Pembelajaran dibandingkan  input siswa.
Pendidikan di TK/RA sebetulnya sangat sederhana, karena pada usia anak TK/RA seharusnya tidak terlalu bersifat "menggurui" namun lebih bersifat mengasuh.
TK
/RA bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini, adalah untuk memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada tata caranya :
a.    Merancang pendidikan yang mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa secara harmoni melalui pembiasaan pola hidup yang sehat, aman dan menyenangkan.
b.    Menumbuhkan semangat kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama.
c.    Mengenalkan kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi.
d.   Mengarahkan penggunaan bahasa dengan benar serta menumbuhkan minat berkomunikasi dengan sesamanya.
e.    Mengarahkan minat untuk berkreasi melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.

C.            Kriteria Sekolah TK/RA Unggulan
Untuk disebut sebagai sebuah sekolah unggulan dan terpadu, di bawah ini, ada beberapa kriteria yang mungkin bisa membantu penilaian dan pilihan para orangtua, antara lain:
a.    Unggul dalam sarana/fasilitas
Sarana pembelajaran relatif lebih lengkap: Ruang kelas yang memadai, dengan rata-rata siswa 20/kelas. Dan fasilitas penunjang lainnya seperti taman bermain, kolam renang, perpustakaan dan lain-lain.
b.   Unggul dalam SDM (Sumber Daya Manusia)
Termasuk di dalamnya kepala sekolah, guru-guru yang kompeten sesuai dengan bidang studinya, kreatif, dinamis, terbuka, dan ekspresif. Adanya pembinaan dan pelatihan guru yang rutin dan terprogram. Indikator lainnya adalah adanya media kreatifitas bersama siswa dan guru dalam dunia tulis menulis, sebagai ciri paling dasar kreatifitas dunia akademis, bisa berbentuk Buletin Sekolah, Jurnal, koran sekolah, majalah dinding dan sebagainya.
c.    Unggul dalam manejemen
Dikelola secara profesional, berorientasi prestasi dan pengembangan. Termasuk di dalamnya manajemen keuangan yang transfaran, terbuka dan akuntabel, indikasi paling gampang, tidak terlalu banyak pungutan di tengah jalan. Karena semuanya sudah terkonsep rapih dalam RAPBS. Manajemen kepegawaian, kesiswaan/kemuridan, manajemen kurikulum, manajemen lingkungan sekolah (tata ruang hijau, pertamanan, dan beragam bentuk keasrian lingkungan lainnya).
d.   Unggul dalam proses
Suasana pembelajaran yang menantang dan menyenangkan. Semua aspek ter “kemot” tuntas, kognitif (rasio/penalaran), apektif (rasa/hati/jiwa) dan psikomotorik (keterampilan: olah tangan, badan, kaki dan kebiasaan). Indikator paling kongkritnya murid yang asalnya biasa-biasa saja ketika masuk, menjadi murid yang luar biasa. Asalnya pemalu menjadi berani, tidak pernah baca jadi maniak buku (book-hoolic), tidak kenal Al Qur’an menjadi bacaan akrab harian, buang sampah sembarangan jadi peka kebersihan, cuek tanaman jadi pecinta tanaman, tak kenal shalat jadi ketagihan shalat (wajib (5 waktu), sunnah (duha, tahajud, rawatib dll), cuek ke teman, guru dan orang-orang sekitar jadi orang yang terbuka, akrab, bersahabat dan hormat, tidak punya tujuan jadi murid penuh semangat bermimpi, bercita-cita dan berkeinginan.
e.    Unggul dalam suasana dan pelayanan
Semua yang ada di lingkungan sekolah memiliki cita rasa dan aroma kuat benilai pendidikan. Siswa/murid terbiasa bersapa salam dan berjabat tangan dengan siapa saja, tanpa malu dan sungkan, kepala sekolah dan guru datang lebih awal menyambut kedatangan para siswa, berwajah ceria, berjajar rapih bersalaman, tak sungkan dan malu memberi contoh membuang sampah dan merapihkan tanaman, memimpin doa di saat makan siang, bercengkrama penuh persahabatan, shalat berjama’ah tak ketinggalan, datang paling awal pulang paling belakangan.
f.     Di halaman sekolah tersedia bak sampah
organik (sampah basah, dedaunan dan sisa makanan) dan anorganik (aneka plastik dan bungkus makanan). Di dalam dan luar ruangan kelas, dipercantik dengan aneka pot tanaman. Dinding sekolah dipenuhi karya dan kreatifitas anak serta kata-kata pujian membangkitkan. Kegiatan lomba antar siswa dalam berbagai bidang dan keterampilan dibiasakan: pidato, puisi, olah raga, bercocok tanam, menulis, kebersihan, cerdas cermat, lomba merancang dan menghias majalah dinding antar kelas, dan ragam kreatifitas lainnya, menjadi bagian dari pembelajaran yang diprogramkan.
g.    Budaya menulis
Perlu dicatat, salah satu ciri dasar keunggulan sebuah lembaga pendidikan adalah berkembangnya budaya menulis di lingkungan sekolah: dari mulai kepala sekolah, guru dan para siswa. Media ekspresinya bisa berupa majalah dinding, buletin, jurnal atau koran sekolah yang rutin diterbitkan: bulanan, semesteran ataupun tahunan. Budaya menulis, merupakan cermin utama adanya dinamika berfikir. Bila tidak ada budaya menulis, maka masih pantaskah disebut sekolah unggulan atau terpadu?
D.           Faktor-faktor yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan
Faktor-faktor yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan yaitu sebagai berikut:
Pembelajarannya berbasis inkuiri
·         Dorong siswa untuk menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran
·         Ketika mereka mengajukan pertanyaan kemudian bantu siswa untuk menemukan jawabannya melalui sederet kegiatan yang bersifat eksplorasi.
Sekolah punya program menulis yang komprehensif
·      Jadikan menulis sebagai bagian penting dari program di sekolah anda. Saya setuju bahwa TK/RA selayaknya tidak memaksakan anak untuk menulis tetapi melatih motorik kasar dan halus siswa juga penting.
·      Latih keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata diperlukan untuk tulisan tangan. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendukung hal ini antara lain merangkai manik-manik, melukis dengan jari, bermain menggunakan tanah liat dan plastisin, menjahit dan menenun,(gunakan yang tidak tajam), menempatkan pasak di pegboard, melatih jari dan menggunakan berbagai alat tulis,
·      Jangan lupa menentukan gaya tulisan mana yang ingin anda kembangkan di sekolah anda.Lakukan ini bersama-sama dengan seluruh unsure di sekolah anda
Mata pelajarannya  terintegrasi
·       Doronglah siswa untuk berpikir secara mandiri, membuat pilihan, menjadi pemecah masalah, mengekspresikan diri secara kreatif dan bekerja sama dengan orang lain.
·       Topik intregrasi pembelajaran yang biasa di ajarkan di TK/RA antara lain, Siapakah aku, Air sahabat kehidupan, Main yuk..!, Orang-orang yang berjasa di kehidupan kita (pekerja sosial dll), Aku suka temanku, Tanaman dan tumbuhan di sekitar kita, Dengarkan ceritaku, 5 Indera perasa dan lain-lain
Sekolah punya program membaca
·       Tanamkan kepada guru yang bertugas bahwa membaca adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan dan menarik, dijamin siswa akan percaya diri saat membaca. Adakan program membaca ‘reading programme’ dan buku-buku perpustakaan yang dikirim pulang secara teratur oleh siswa.
Sekolah melatih anak percaya diri
·       Kembangkan  kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran dan pendapat dengan jelas dan lancar, untuk berbicara dengan penuh percaya diri di depan teman-teman, untuk berpartisipasi dalam kelompok kecil dan diskusi kelompok besar dan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang relevan.
Memasukkan aspek Teknologi informasi
·       Siswa menggunakan computer dengan tujuan dan bukan sekedar alat untuk bermain
·       Guru memasukkan aspek penggunaan computer dalam rencana pembelajarannya
·       Komputer yang ada di lengkapi dengan CD Rom untuk siswa mencari pengetahuan yang dibutuhkannya
Mengajarkan Bahasa Inggris/ Mandarin sambil memperkuat bahasa ibu
·       Kembangkan dan memperoleh kepercayaan mereka dalam menggunakan keterampilan berbahasa Inggris melalui pemodelan, sosialisasi dan interaksi dengan orang lain.
·       Guru selayaknya juga mau mencoba berbahasa Inggris melalui intruksi dan perintah sederhana yang membuat siswa yang mendengarnya mau juga mencoba dengan percaya diri.
·       Sekolah mempunyai kebijakan soal bahasa, sekolah yang baik bukan sekedar mengajarkan 2 atau 3 bahasa secara bersamaan, tetapi bagaimana sekolah tersebut memlihara bahasa ibu (mother tongue)
·       Buat konser sederhana dan presentasi,atau assembly  anak-anak. Semua siswa didorong untuk menunjukkan keterampilan musik, penggunaan bahasa asing dan kepercayaan diri sendiri
Kegiatannya melalu kegiatan yang bersifat hands on
·       Kegiatan Hands-on adalah kegiatan yang membiarkan siswa  untuk mengembangkan makna pribadi dari penemuan mereka.
·       metode belajar ini cocok untuk memuaskan sifat rasa ingin tahu anak
Aktivitas pembelajarannya menggunakan sentra-sentra
·       Sentra pusat pembelajaran adalah cara paling efektif untuk memfasilitasi pembelajaran inkuiri pada siswa.
·       Anak-anak mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab ketika mereka bekerja sama dengan satu sama lain.
·       Guru bekerja dengan anak-anak secara individu atau dalam kelompok kecil untuk memenuhi kebutuhan individu semua siswa.
Selain itu, faktor-faktor yang mendukung, yaitu: Jenjang pendidikan, program pendidikan, bahan pelajaran, lama pendidikan, usia peserta didik, penilaian, penyelenggaraan pendidikan, metode mengajar, persyaratan bagi pengajar, Administrasi, sejarah berdirinya.
E.            Program Unggulan di Sekolah TK/RA Unggulan
a.    Adventure Day
Program Tafakkuh Fiddin adalah program yang terdiri dari:
·       Pembiasaan shalat ( dimulai dengan shalat Dhuha)
·       Cerita Hikmah, Kisah – kisah para rasul dan sahabat.
·       Tahfidz surat – surat pendek, do’a dan hadits.
·       Belajar membaca  dan menulis Al – Qur’an.
·       Ibadah praktis ( wudhu, berinfaq, shaum, dll)
Kegiatan belajar yang disajikan dalam warna dan nuansa rekreatif dengan semangat kebersamaan yang kental. Lewat program ini diharapkan dapat menambah wawasan anak – anak dan menstimulasi rasa ingin tahunya. Bentuknya adalah kunjungan ke tempat – tempat yang disesuaikan dengan tema yang sedang dipelajari di kelas, mendatangkan nara sumber, dll.
b.      Doctor in Action
Program ini bertujuan agar anak memiliki pola hidup sehat. Secara rutin anak – anak berinteraksi langsung dengan dokter di kelas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang: kesehatan, peralatan kedokteran, praktek langsung menjaga kebersihan tubuh, bahkan bermain peran sebagai dokter.
c.    Home Visit
Home visit adalah program yang dirancang agar pendidikan yang dilaksanakan disekolah sejalan dengan pendidikan di rumah,  selain untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara guru dan orang tua.
d.   Character Building
Program ini bertujuan untuk mencetak anak – anak yang berkarakter islami, melalui catatan harian kemandirian/pembiasaan. Dalam program ini  orang tua lebih berperan aktif. 
e.    Smart Kids Competition
Bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, berani berjuang, dan  tidak takut kalah. Diselenggarakan setiap bulan dengan materi lomba yang variatif.
f.     Panggung Kawani
Ajang kreasi dan ekspresi anak. Program untuk melatih keberanian  dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk tampil di hadapan umum. Anak – anak berperan sebagai: Pembawa acara (MC), dan pengisi acara sesuai dengan potensi yang dimilikinya, misalnya menari, bercerita, baca puisi, menyanyi, dll.

Contoh kegiatan:

1.    ImageHari Istimewa Bersama Keluarga











Tujuan utamanya adalah mendekatkan anak dengan orang tua, selain juga untuk menambah wawasan dan kecakapan hidup melalui aktivitas yang dilakukan. Contoh vent ini misalnya Mother’s Day, One Day with Daddy, dan Family Day. kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat baik dari orangtua dan memberikan kesan yang mendalam bagi orangtua dan siswa.

2.    Pengenalan dan aplikasi nilai-nilai agama



Image
 










Beberapa aktivitas dilakukan untuk mengenalkan nilai-nilai agama Islam. Selain yang     sifatnya langsung terintegrasi dengan pelajaran, ada pula kegiatan yang dirancang khusus dan spesifik untuk kepentingan pengenalan dan kecintaan terhadap agama, diantaranya dengan memanfaatkan moment istimewa seperti manasik haji memperingati Idul Adha, peringatan hari besar Islam (isra mi'raj, tahun baru islam, maulid nabi, dll), dan Pesantren Ramadhan.

3.    ImageProgram Kesenian











Kegiatan seni mengakomodasi kebutuhan anak-anak akan seni, aktualisasi diri, melatih keberanian tampil dan menumbuhkan kepercayaan diri. Beberapa kegiatan yang diselengagraan diantaranya English Assembly, Pentas, Art Exhibition, Colours Day, dsb.

4.    ImagePengenalan Kebudayaan











Pengenalan terhadap keaneka ragaman budaya, baik nasional maupun internasional, akan membuka wawasan, menumbuhkan sikap saling menghargai, dan menumbuhkan nasionalisme positif. Tujuan ini diakomodir melalui pekan budaya yang menampilkan keaneka ragaman budaya nusantara maupun internasional. Selain itu,

5.    ImageBerkemah











Kegiatan berkemah diselenggarakan untuk melatih kemandirian dan keberanian, sebagai bekal memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Banyak kegiatan menarik yang diselengarakan selama berkemah, misalnya saling bekerjasama untuk menyelesaikan permainan melacak jejak.

6.    Field Trip



Image
 










Berbagai perjalanan dilakukan ke berbagai lokasi yang sesuai dengan tema pembelajaran, misalnya ke Pasar dalam tema makanan, ke Blue Aquatic dalam tema binatang, ke Mesjid dalam tema Bangunan, ke Bank, ke Alfa Supermarket, dsb. Harapannya memperluas wawasan dan tentunya lebih memahamkan siswa terhadap tema diajarkan.

7.    ImageFestival Buku











Kecintaan terhadap buku dan kegiatan membaca sangat ditekankan di. Hal ini diaplikasikan dengan menjadikan kunjungan ke Perpustakaan masuk dalam kurikulum intrakurikuler. Artinya setiap kelas memiliki jadwal kunjung rutin ke Perpustakaan.
Festival Buku adalah acara yang menampilkan banyak aktivitas yang berhubungan dengan buku dan membaca, seperti story telling, bazaar buku, sumbang buku, pentas, dan berbagai lomba.

8.    Persahabatan Antar Bangsa

Sekolah melakukan berbagai kegiatan persahabatan dengan Jakarta Japanese School. Program persahabatan ini berguna untuk mengembangkan sense global dan penghargaan terhadap banyak perbedaan.
F.            Pengelolaan Sekolah TK/RA Unggulan
Setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Salah satu aktivitas tersebut adalah manajemen. Dalam organisasi pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal, melainkan hanya ada satu jenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen terdepan.
Dalam pendidikan manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktifitas, bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.
Mula-mula fungsi manajemen banyak ragamnya seperti merencanakan, mengorganisasi, menyusun staf, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengontrol, mencatat dan melaporkan, dan menyusun anggaran belanja. Kemudian dibuat menjadi lebih sederhana sehingga terdiri dari merencanakan, mengorganisasi, memberi komando, mengkoordinasi, dan mengontrol.
Dengan demikian, ada tempat bagi perubahan dan penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi taraf pendidikannya dan sejalan dengan itu semakin demokratis sikapnya.
Demikianlah telah diidentifikasi 10 Mega-trends SISDIKNAS yang kondusif untuk menunjang masyarakat industri modern. Sudah tentu sistem itu tidak akan muncul dalam semalam tetapi memerlukan ancang-ancang serta proses pencernaan yang cukup lama. Menurut pendapat penulis, masyarakat industri modern akan mulai dapat terwujud dalam Repelita IX dan X. Hal ini berarti bahwa periode antara sekarang dengan Repelita VIII dapat kita anggap sebagai masa transisi.
Masa transisi adalaah sangat menentukan karena dalam masa itu, yaitu Repelita VI, VII, VIII, kita masih akan menggeluti krisis sistem pendidikan kita dewasa ini yang telah dibahaas dalam bagian sebelumnya. Diperkirakan kita memerlukan dua Repelita lagi untuk mengatasi krisis itu dengan memanfaatkan dasar-dasar pembangunan yang telah kita mantapkan dalam Repelita V ini disamping perubahan-perubahan serta penyesuaian struktur lainnya yang timbul akibat dinamika masyarakat. Repelita VIII sebagai periode tengah rencana pembangunan jangka panjang kedua perlu diadakan evaluasi kesiapan SISDIKNAS memasuki masyarakat industri modern.
Sejalan dengan usaha keras mengatasi krisis pendidikan dewasa ini, pada waktu yang bersamaan kita meletakkan dasar yang kokoh untuk mengantisipasi masyarakat industri modern yang akan datang. Malahan, keberhasilan SISDIKNAS dalam menyokong proses pembentukan masyarakaat industri modern itu sebagian terletak pada sukses tidaknya kita menjalani masa transisi ini. Ketidak berhasilan kita akan menunda peranan pendidikan dalam proses itu. Kesuksesan SISDIKNAS sebaliknya dapat mempercepat terwujudnya masyarakat industri modern yang kita dambakan itu. Sebagaimana halnya pengalaman  negara-negara industri modern dewasa ini. 1 Malahan apabila negara-negara tersebut telah mencapai kemajuannya setelah beratus tahun, kita akan membangun masyarakat industri modern kita dalam waktu yang teramat singkat. Artinya kita memerlukan mobilisasi sumber-sumber yang berlipat ganda serta menggunakannya secara berhasil guna dan berdaya guna.
Komponen yang dapat menunjang masyarakat industri modern yaitu:
a.    Kurikulum
b.    Proses Belajar
c.    Tenaga Kependidikan
d.   Pendidikan dan Pelatihan
e.     Pembiayaan Pendidikan
f.     Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat
g.    Pengelolaan

Kelas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakt sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan mengajar belajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Oleh karena itu fokus pembicaraan berikutnya pada dasarnya diletakkan pada pengelolaan kelas untuk mewujudkan aktivitas yang dinamis dalam membantu siswa mewujudkan kedewasaannya masing-masing.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan managemen/pengelolaan kelas dalam pengertian kelas seperti itu, adalah
a.    Kurikulum
b.    Bangunan dan Sarana
c.    Guru
d.   Murid
e.    Dinamika Kelas
f.     Lingkungan Sekitar

G.           Contoh Sekolah TK/RA yang Menerapkan Program Unggulan

Berikut ini akan di jelaskan contoh sekolah yang menerapkan Program Unggulan:

Sekolah TKIT/RA Ar-Raihan Tambun Bekasi

Dunia Pendidikan yang paling ideal bagi manusia adalah sistem pendidikan yang mampu memahami fitrah dan kecenderungan manusia, yakni sistem pembelajaran Ilahiyah yang menjadikan pesan-pesan Islam sebagai inspirator pada semua bidang nilai-nilai Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dalam setiap aktivitas belajar baik indoor maupun out door, sehingga pendidikan dini bagi anak tentang nilai tersebut sangat menentukan untuk masa depan anak, ungkap Ibu Tri Handayani, selaku kepala sekolah Kelompok Bermain dan TKIT/RA AR-RAIHAN Bekasi.
Menggunakan sistem pembelajaran “Bermain Sambil Belajar Intergrasi Penddidikan Agama “Melalui pendekatan “Beyond Centers and Circle Time (BCCT) /Sentra dan Saat Lingkaran. Melalui sistem ini, anak diberikan kebebasan untuk bereksplorasi dan bereksperimen, sehingga dengan bimbingan Allah, anak akan memperoleh dan membangun pengetahuan yang akan menjadi bagian dari dirinya.

a.    Visi :
1. Mengupayakan terbentuknya siswa yang memiliki: Aqidah yang hanif, Akal yang cerdas, Akhlak yang mulia, Tubuh yang sehat dan kuat.
2. Mengembangkan sekolah unggulan Islam yang professional

b.   Misi :
1.    Melaksanakan KBM yang menyenangkan siswa.
2.    Memberikan mutu pendidikan yang baik.

c.    Tujuan
Membantu meletakkan pendidikan dasar keimanan , ketakwaan dan akhlakkul karimah serta seluruh aspek kepribadian (ESQ) yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

d.   Fungsi
Memfungsikan kegiatan bermain sambil belajar integrasi pendidikan agama Islam untuk menanamkan akidah/akhlak sejak dini, dengan menggunakan sentra-sentra bermain.

e.    Tenaga kependidikan
Guru-guru yang berpengalaman dalam bidang pendidikan anak usia dini lulusan LPPGTKI Surabaya, PGTK AI-Qolam, MMA dan Insida Bekasi.

f.     Metode Pendidikan
Menggunakan metode pendidikan bermain sambil belajar integrasi pendidikan keimanan dan ketaqwaan dengan pedekatan Beyon Center and Circle Time (BCCT), melalui sentra-sentra bermain.

g.    Sentra Ibadah
Memfasilitasi anak mengenal dan membiasakan nilai-nilai kehidupan agama untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosi sejak usia dini, melalui 6 aspek rukun iman dan 5 aspek rukun islam dan ihsan yang terintegrasi ke seluruh sentra.
Kegiatan bermain dilengkapi dengan alat-alat permainan edukatif yang bernuansa atau dinuansakan agama.

h.   Sentra Main Peran
Memfasilitasi anak dalam bermain peran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk menciptakan kembali masa lalu memproyeksikan diri ke masa depan, mengembangkan ketrampilan khayalan, perkembangan kognisi dan merupakan terapi bagi anak yang mempunyai pengalaman traumatik baik mental maupun fisi, dengan menggunakan alat dan bahan main (bernuansa/dinuansakan agama) yang mendukung perkembangan main peran.

i.      Sentra Bahan Alam
Memfasilitasi anak untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman main sensorimotor dengan menggunakan alat dan bahan main (bernuansa /dinuansakan agama) yang dapat mendukung dan mengembangkan kematangan fine motor anak yang diperlukan dalam proses kesiapan menulis, ketrampilan berolah tangan dan menstimulasi system kerja otak anak.

j.     Sentra Balok
Memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak menjadi karya nyata dalam bentuk konstruksi dan bangunan dengan menggunakan balok-balok yang bernuansa atau dinuansakan agama.

k.   Sentra Seni dan Kreativitas
Memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman seni dan kreatifitas dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak menjadi karya nyata , melalui proyek yang mengembangkan tehnik dan pembuatan sebuah karya dengan memanfaatkan bahan limbah keluarga dan bahan alami.

l.      Sentra Persiapan
Memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman keaksaraan dan aturan-aturan yang diperlukan dalam persiapan ketrampilan membaca, menulis dan berhitung melalui kegiatan bemain yang menyenangkan dengan menggunakan alat-alat permainan edukatif bernuansa atau dinuansakan agama yang mendukung tahap perkembangan anak.

m. Sentra Musik & Olah Tubuh
Memfasilitasi anak untuk menuangkan gagasannya melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalamanan pengetahuan anak tentang irama, birama (ketukan), dan mengenal menggunakan berbagai alat permainan edukatif yang bernuansa atau dinuansakan agama.

n.   Ekstrakurikuler
·       Baca dan tulis Al-Qur`an
·       Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
·       Tahfidz Al-Qur`an
·       Sempoa
·       Mewarnai
·       Menari
·       Renang
o.    Hasil Pendidikan yang hendak dicapai
·       Anak mengenal dan mengagumi alam sekitarnya sebagai ciptaan Allah.
·       Anak dapat mengenal sifat-sifat Allah (Asmaul husna) sesuai dengan kemampuannya.
·       Anak dapat menirukan dan melakukan gerakan dan bacaan shalat, ikrar, do`a harian, kalimat thabiyah sesuai kemampuannya.
·       Anak dapat mensyukuri rahmat dan nikmat Allah SWT dengan cara yang sesuai dengan kemampuanya.
·       Anak mengenal bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang memberi kemampuan untuk bermain sambil belajar dengan berbagai macam alat permainan untuk mengembangkan kemampuan dibidang keimanan , ketaqwaan dan berakhlak mulia melalui bidang pengembangan pengetahuan tehnologi.
·       Anak dapat melakukan dan mengekspresikan segala macam dan kreasinya sebagai anugerah dari Allah SWT.
·       Anak senang belajar sambil bermain, mencintai ilmu dan ingin belajar terus menerus.
p.   Peserta Didik
1.    Kelompok bermain Usia 3 tahun
2.    Kelompok A Usia 4 tahun
3.    Kelompok B Usia 5 tahun
q.   Fasilitas
1.    Tersedianya alat pendidikan yang bernuansa dan dinuansakan agama islam.
2.    Taman bermain yang memadai dan perpustakaan .
3.    Tersedianya ruang belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
r.    Program Unggulan
·       Pendidikan Pengenalan Amaliyah Ramadhan
·       Pendidikan Manasik Haji
·       Kunjungan ke obyeek-obyek tertentu sebagai kegiatan penunjang tema
·       Seminar dan Simulasi
·       Festival anak taqwa di Ancol
s.     Hari dan Waktu Belajar
·       Kelompok Bermain Hari       : Senin, Rabu, Jum`at Jam       : 08.00 – 10.30 WIB
·       Kelompok A & B Hari         : Senin – Jum`at Jam               : 07.30 – 10.45

TK AL-MIZAN
Taman Kanak-kanak Al-Mizan yang disingkat TK adalah lembaga pendidikan formal usia dini yang berada dibawah naungan yayasan Al-Mizan yang menginduk ke Dinas Pendidikan. Sebelumnya, pendidikan anak usia dini ini bernama Raudlatul Athfaal (RA) Ummi Kultsum yang berdiri tahun 2002 yang menginduk ke Departemen Agama.
Karena berbagai pertimbangan yang salahsatunya adalah agar ada lembaga formal yang yang berada dibawah naungan yayasan Al-Mizan menginduk ke Dinas Pendidikan maka pada tahun 2006 RA Ummi Kultsum dirubah menjadi TK Al-Mizan.
a.    Visi
“Terbentuknya generasi qur’ani yang memiliki akhlaq, prilaku, daya fikir, dan kreatifitas yang baik sejak dini”
b.   Misi
tk







1. Menjadi lembaga pra sekolah yang islami, kondusif, dan berwawasan lingkungan.
2. Menjadi lembaga pra sekolah yang modern, unggul  dan terdepan.
3. Menanamkan sifat sabar, tawakkal, dan kasih sayang.
c.    Strategi Program
tk1






1.    Pembiasaan berakhlaq dan berprilaku yang islami.
2.    Dalam mengajar menerapkan sistem kbk (kurikulum berbasis kompetensi).
3.    Mempertahankan dan meningkatkan alumni-alumni (out put) yang  berprestasi.
4.    Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik calon siswa.
5.    Mengadakan pemetaan bakat sejak dini.
PROGRAM AKSI
a.    Mutu / Kualitas
1.    Seleksi ketat bagi calon guru dan hanya mereka yang mempunyai pendidikan berkualitas yang dapat diterima.
2.    Membuat SKH setiap hari
3.    memberikan pelajaran secara terprogram
4.    menanamkan kedisiplinan dan ketertiban kepada anak setiap hari.
5.    mengadakan pelatihan (training) bagi guru-guru RA sebagai upaya untuk peningkatan SDM.
6.    mengadakan seminar tentang ke-TK-an.
7.    mengadakan studi banding (study tour) ke RA/TK Unggulan dan pembibitan anak unggulan (super kid camp)
b.   Pelayanan / Service
outbon2tk2





1.    Selalu berprinsif hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin
2.    Memberikan pendidikan dan pengajaran yang maksimal kepada anak
3.    Menjalin hubungan baik dengan guru, orang tua, yayasan, alumni, instansi pemerintah, dan masyarakat.
4.    ‘Penertiban’ para pengantar, parkir, dan para pedagang.
5.    Mengadakan home visit (kunjungan rumah) ke rumah-rumah orang tua siswa.
6.    Memberikan ‘hadiah’/ganjaran kepada anak berprestasi.
7.    Mengadakan REUNI ALUMNI RA Ummi Kultsum setiap menjelang Tahun Pelajaran Baru.
8.    Menambah alat praga dan tempat bermain anak
9.    Membuat slogan-slogan dan gambar-gambar yang sesuai.
10.     Mengadakan lomba mewarnai tingkat RA se Kab. Majalengka/Jatiwangi.
11.     Membuat brosur dan profile RA Ummi Kultsum 
c.    outbond4Manajemen






1.    Meningkatkan pengelolaan administrasi  yang baik dan professional.
2.    Membuat buku Induk siswa dan alumni lengkap dengan foto dsb.
3.    Membuat plang sebagai identitas RA Ummi Kultsum  baik di dalam (kantor) maupun di luar (gerbang).
4.    Membuat papan data keadaan guru dan siswa/i RA dari tahun ke tahun.
5.    Membuat laporan perkembangan (progress report) kepada Yayasan dan lembaga-lembaga terkait.
d.  Program Unggulan
1.    Outbond  tiap semester genap
2.    Pendidikan Keagamaan diutamakan
3.    Komputer mini dan internet













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sekolah TK/RA unggulan adalah suatu lembaga pendidikan yang berstatus swasta yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut dan umumnya dilakukan pada anak usia antara 4 sampai dengan 6 tahun. Menurut Tom J Parkins ciri-ciri sekolah unggulan yaitu: Sekolah tidak menerapkan tes masuk pada siswa barunya. Kemampuan akademik dan moral siswa barunya sangat beragam. Guru lebih banyak dituntut menjadi “agen perubah”, yaitu mengubah kondisi akademik dan moral siswa yang negatif menjadi positif. Guru mengembangkan kemampuan para siswanya dengan cara yang berbeda-beda. Gaya mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswanya.Mengutamakan Proses Pembelajaran dibandingkan  input siswa.
Untuk disebut sebagai sebuah sekolah unggulan dan terpadu, ada beberapa kriteria yang mungkin bisa membantu penilaian dan pilihan para orangtua, antara lain: Unggul dalam sarana/fasilitas, unggul dalam SDM (Sumber Daya Manusia), unggul dalam manejemen, unggul dalam proses, unggul dalam suasana dan pelayanan, di halaman sekolah tersedia bak sampah, budaya menulis.
Faktor-faktor yang mendukung untuk menjadi sekolah TK/RA unggulan yaitu: Pembelajarannya berbasis inkuiri, sekolah punya program menulis yang komprehensif, mata pelajarannya  terintegrasi, sekolah punya program membaca, sekolah melatih anak percaya diri, memasukkan aspek teknologi informasi, mengajarkan Bahasa Inggris/ Mandarin sambil memperkuat bahasa ibu, kegiatannya melalu kegiatan yang bersifat hands on, aktivitas pembelajarannya menggunakan sentra-sentra.
Program unggulan di Sekolah TK/RA unggulan, yaitu: Adventure day, doctor in action, home visit, character building, smart kids competition, panggung kawani. Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan managemen/pengelolaan kelas, yaitu: Kurikulum, bangunan dan sarana, guru, murid, dinamika kelas, lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Nawawi, DR. H. Hadari. 2004. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: CV Haji Masagung
Pidarta, DR Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara
Makagiansar. Prof. Dr. M, M.A. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Remaja Rosda Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar