Kamis, 12 April 2012

Kepemimpinan


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.
Dari sedikit penjelasan mengenai berbagai sumber daya yang ada dalam suatu lembaga pendidikan tersebut. Keseluruhannya tidak dapat berjalan secara baik tanpa adanya manajemen yang jelas serta adanya seorang pemimpin yang mengarahkan serta mengawasi jalannya proses administrasi yang ada.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dijelaskan  kepemimpinan dalam pendidikan.


B.          Rumusan Masalah
1.    Bagaimana tipe atau gaya kepemimpinan dalam pendidikan?
2.    Apa saja sifat-sifat kepemimpinan?
3.    Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin?
4.    Apa persamaan dan perbedaan antara kepala dan pemimpin?
5.    Apa peranan seorang pemimpin?
6.    Bagaimana cara pengambilan putusan?

C.          Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.    Untuk mengetahui tipe atau gaya kepemimpinan dalam pendidikan
2.    Untuk mengetahui sifat-sifat kepemimpinan
3.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin
4.    Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara kepala dan pemimpin
5.    Untuk mengetahui peranan seorang pemimpin
6.    Untuk mengetahui cara pengambilan putusan








BAB II
PEMBAHASAN

A.          Tipe atau Gaya Kepemimpinan
Didalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia, unsur sarana, dan unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan disebut tipe atau gaya kepemimpinan.
Adapun gaya-gaya kepemimpinan yang pokok, atau dapat juga disebut juga ekstrem, ada tiga yaitu:
1.    Kepemimpinan yang otokratis
Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.
Pemimpin yang otokratis tidak menghendaki rapat-rapat atau musyawarah.  Dalam tindakan dan perbuatannya ia tidak dapat di ganggu gugat. Supervisi  bagi pemimpin yang otokratis hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah di berikan itu ditaati atau dijalankan dengan baik oleh angota-anggotanya.
2.    Kepemimpinan yang laissez faire
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya.
Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan Gaya Laissez Faire semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpinnya.
Di dalam tipe kepemimpinan ini, biasanya struktur organisasinya tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3.    Kepemimpinan yang demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota kelompoknya.
Dalam melaksanakan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari kelompoknya. Juga kritik-kritik yang membangun dari para anggota diterimanya sevagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.
4.     Kepemimpinan yang Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Kepemimpinan model ini sebenarnya pemimpin yang mempunyai sifat dan sikap otokratis, tetapi ia pandai memberikan kesan seolah-olah demokratis. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis.
Menurut Sondang P. Siagan ada 5 variasi gaya kepemimpinan, yaitu:
a.       Otokratis
b.      Militeristis
c.       Paternalistis
d.      Karismatis
e.       Demokratis



B.          Sifat-sifat Kepemimpinan
Untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu. Dan syarat-syarat serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda menurut golongan dan fungsi jabatan yang dipegangnya.  
Prof. Dr. A Abdurrachman menyimpulkan macam-macam sifat kepemimpinan menjadi lima sifat pokok yang disebutnya pancasifat, yaitu:
1.    Adil
2.    Suka melindungi
3.    Penuh Inisiatif
4.    Penuh daya tarik
5.    Penuh kepercayaan pada diri sendiri
Ordway Tead, mengemukakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai berikut:
1.    Berbadan sehat, kuat dan penuh energi
2.    Yakin akan maksud dan tujuan organisasi
3.    Selalu bergairah
4.    Bersifat ramah-tamah
5.    Mempunyai keteguhan hati
6.    Unggul dalam teknik bekerja
7.    Sanggup bertindak tegas
8.    Memiliki kecerdasan
9.    Pandai mengajari bawahan
10.     Percaya pada diri sendiri
Elsbree dan Reutter sebagai seorang ahli administrasi pendidikan mengemukakan, syarat-syarat bagi seorang pemimpin (pendidikan) yang baik harus memiliki:
1.    Sifat-sifat personal dan sosial yang baik
2.    Kecakapan Intelektual
3.    Latar belakang pengetahuan yang sesuai
4.    Filsafat Pendidikan dan bimbingan
5.    Kecakapan dan sikap terhadap pengajaran dan teknik-teknik mengajar
6.    Pengalaman profesional dan nonprofesional
7.    Potensi untuk mengembangkan profesinya
8.    Kesehatan fisik dan mental
Menurut Suprapto, yang mendasarkan uraiannya kepada asas kepemimpinan yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Dari asas kepemimpinan tersebut diturunkannya 17 sifat kepemimpinan yang semuanya dimulai dengan huruf “ T ”, yaitu:

1.        Takwa
2.        Taat
3.        Temen (jujur)
4.        Tekun
5.        Terampil
6.        Tanggap
7.        Trengginas (lincah)
8.        Tegas
9.        Tangguh
10.      Tanggon (iman)
11.      Terbuka
12.      Toleran
13.      Teliti
14.      Tertib
15.      Tepo seliro
16.      Tanpa pamrih
17.      Tanggung jawab

Menurut Sutarto, dari hasil rangkumannya terhadap pendapat para ahli administrasi dan manajemen tentang sifat-sifat kepemimpinan yang baik, menyimpulkan menjadi 30 sifat yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:

1.      Takwa
2.      Sehat
3.      Cakap
4.      Jujur
5.      Tegas
6.      Setia
7.      Cerdik
8.      Berani
9.      Berilmu
10.  Efisien
11.  Disiplin
12.  Manusiawi
13.     Bijaksana
14.     Bersemangat
15.     Percaya diri
16.     Berjiwa matang
17.     Bertindak adil
18.     Berkemauan keras
19.     Berdaya cipta asli
20.     Berwawasan situasi
21.     Berpengharapan baik
22.     Mampu berkomunikasi
23.     Berdaya tanggap tajam
24.     Mampu menyusun rencana
25.     Mampu membuat putusan
26.     Mampu melakukan kontrol
27.     Bermotivasi kerja sehat
28.     Memiliki rasa tanggung   jawab
29.     Satunya kata dengan perbuatan
30.     Mendahulukan kepentingan orang lain


Sifat-sifat yang diperlukan dalam kepemimpinan pendidikan, yaitu:
1.      Rendah hati dan sederhana
2.      Bersifat suka menolong
3.      Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4.      Percaya kepada diri sendiri
5.      Jujur, adil dan dapat dipercaya
6.      Keahlian dalam jabatan

C.          Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemimpin
Di antara pemimpin banyak yang memiliki keahlian dan jabatan dalam pekerjaaan yang sama, selalu kita lihat adanya perbedaan-perbedaan dalam perilaku dan sikap serta gaya kepemimpinannya. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.

Adapun faktor-faktor yang dimaksud, yaitu:
1.    Keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya oleh pemimpin untuk menjalankan kepemimpinannya. Pemimpin yang ideal tidak akan merasa puas dengan hanya mengandalkan pada latar belakang pendidikan dan pengalamannya saja.
2.    Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya. Tiap jenis lembaga memerlukan perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.
3.    Sifat-sifat kepribadian pemimpin. Watak dan sifat-sifat pribadi seorang pemimpin turut menentukan bagaimana sikap dan prilakunya dalam menjalankan kepemimpinan.
4.    Sifat-sifat kepribadian pengikut atau kelompok yang dipimpinnya.Untuk dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik. Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui dan mempeljari sifat atau tipe kepengikutan yang ada pada kelompoknya.
5.    Sangsi-sangsi yang ada di tangan pemimpin. Tinggi-rendahnya tingkat kekuasaan menentukan tinggi rendahnya sangsi seorang pemimpin.

D.          Kepala dan Pemimpin
1.             Persamaan dan perbedaan kepala dan pemimpin
Persamaannya      :
a.    Keduanya menghadapi/mengepalai kelompok
b.    Keduanya bertanggung jawab
Perbedaan            :
a.    Kepala bertindak sebagai penguasa, sedangkan pemimpin bertindak sebagai organisator dan koordinator
b.    Kepala bertanggung jawab terhadap pihak ketiga, sedangkan pemimpin bertanggung jawab terhadap kelompok yang dipimpinnya.
c.    Kepala tidak selalu merupakan bagian dari kelompok, sedangkan pemimpin merupakan bagian dari kelompok
d.   Kekuasaan kepala biasanya berasal dari peraturan-peraturan atau dari pihak ketiga, sedangkan kekuasaan pemimpin berasal dari kepercayaan anak buah/kelompoknya
e.    Kelompok/anak buah seorang kepala biasanya bukan atas kemauan sendiri, melainkan ditunjuk oleh peraturan-peraturan. Sedangkan pemimpin diangkat oleh anggota-anggotanya dan dianggap anggota dari kelompoknya.

2.             Tugas Kepala
Seorang kepala bertanggung jawab terhadap pihak ketiga, bertanggung jawab terhadap tugas yang dipikulkan kepadanya.
Seorang kepala di anggap berhasil jika kelompoknya berhasil. Kecakapan yang penting dari seorang kepala ialah membuat kelompoknya berhasil
Seorang kepala akan benar-benar berhasil jika ia dapat membawa kelompoknya kepada keinginan-keinginan yang sesuai dengan keinginan atasannya.
3.             Kepala dapat mendapat pengakuan sebagai pemimpin
Seorang kepala, jika benar-benar ingin berhasil, harus berusaha memperoleh pengakuan sebagai pemimpin. Untuk itu ia harus memiliki kecakapan.
Di samping itu, seorang kepala yang ingin mendapat pengakuan sebagai pemimpin haruslah menjalankan fungsi-fungsi pemimpin yang lain, seperti tidak hanya bertanggung jawab terhadap pihak ketiga, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
4.             “ Pemimpin ” menurut pandangan kuno dan modern
Menurut pandangan kepemimpinan yang kuno, yang dipilih sebagai pemimpin ialah orang yang memiliki segala kelebihan dari orang-orang yang lain, seperti orang yang terkuat, paling pemberani, terpandai, paling banyak makan garam, dan sebagainya.
Pandangan terhadap seorang pemimpin pada waktu dulu adalah pemimpin dianggap orang yang terpandai tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kebutuhan kelompok, dan pemimpin itu sendiri harus pandai melakukannya.
Di zaman modern seperti sekarang ini, tidak mungkin lagi seorang kepala atau pemimpin menjalankan semua peranan yang diperlukan oleh kelompoknya.
Jadi, persamaannya antara pemimpin dahulu dan sekarang ini adalah mereka bersama-sama memenuhi kebutuhan kelompok.
Tugas seorang pemimpin antara lain:
1.    Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompoknya dan keinginan kelompoknya
2.    Dari keinginan-keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai
3.    Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan
4.    Menemukan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai/mewujudkan kehendak-kehendak tersebut

E.          Peranan seorang Pemimpin
Seorang ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa peranan seorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam, yaitu:
1.      Sebagai pelaksana (executive)
2.      Sebagai perencana (planner)
3.      Sebagai seorang ahli (expert)
4.      Mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
5.      Mengawasi hubungan antar anggota kelompok (controller of internal relationship)
6.      Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman (purveyor of rewards and punishments)
7.      Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8.      Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)
9.      Merupakan lambang kelompok (symbol of the group)
10.  Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogete or individual responsibility)
11.  Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12.  Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)
13.  Sebagai “kambing hitam” (scape goat)  

F.           Pengambilan Putusan
Pengambilan putusan merupakan fungsi kepemimpinan yang turut menentukan proses dan tingkat keberhasilan kepemimpinan itu sendiri.
Langkah-langkah Pengambilan Putusan:
1.         Mendefinisikan/ menetapkan masalah
2.         Menentukan pedoman pemecahan masalah
3.         Mengidentifikasi alternatif
4.         Mengadakan penilain terhadap alternatif yang telah didapat
5.         Memilih alternatif yang “baik”
6.         Implementasi alternatif yang dipilih
Model-model Pengambilan Putusan:
1.         Model prilaku
Model prilaku adalah model pengambilan keputusan yang di dasarkan atas pola tingkah laku orang yang terlibat dalam organisasi atau lembaga itu.
2.         Model informasi
Model ini didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
a.    Informasi merupakan kondisi yang harus dipenuhi dalam proses pengambilan putusan
b.    Informasi yang berasal dari dalam organisasi yang diberikan oleh seorang yang mempunyai posisi tinggi dan dikenal
c.    Informasi yang diperoleh sehubungan dengan proses pengambilan putusan selalu di uji dengan informasi yang sudah ada
3.         Model normatif
Model normatif yaitu dimulai dari mengidentifikasi apa yang dilakukan oleh manajer atau pemimpin yang baik, dan kemudian memberikan pedoman tentang bagaimana seorang manajer yang baik itu mengambil putusan.
4.         Participative Decision Making
Model ini mengemukakan bagaimana cara pengambilan putusan dengan mengikutsertakan bawahan.
Jenis-jenis Partisipasi
1.         Sentralisasi demokratis
2.         Parlementer
3.         Penentuan oleh peserta

Konsep pengambilan keputusan
Ada beberapa konsep pengambilan putusan yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin pendidikan misalnya ketika ia harus mengambil sebuah keputusan yaitu sebagai berikut:
1.    Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi keputusan, mencakup:
a.         Dinamika individu di dalam organisasi
b.        Dinamika kelompok di dalam organisasi
c.         Dinamika lingkungan di dalam organisasi
2.    Ketrampilan pribadi dalam pengambilan keputusan
Bawahan harus banyak berperan aktif (dilibatkan) dalam pengambilan keputusan, sekalipun “palu” ada pada pemimpin (kepala).











BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tipe atau gaya kepemimpinan ada 4 yakni ; (1) otokratis, (2) laissez faire, (3) demokratis,(4) pseudo-demokratis.
Setelah tahu sifat kepemimpinan perlu juga kita ketahui tentang sifat kepemimpinan pendidikan, yakni: rendah hati dan sederhana, bersifat suka menolong, sabar dan memiliki kestabilan emosi, percaya pada diri sendiri, Jujur, adil, dan dapat dipercaya, keahlian dalam jabatan.
Faktor-faktor yang pada umumnya sangat dominan mempengaruhi prilaku seorang pemimpin yaitu (1) Keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya oleh pemimpin untuk menjalankan kepemimpinannya. (2) Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya. (3) Sifat-sifat kepribadian pemimpin. (4) Sifat-sifat kepribadaian pengikut atau kelompok yang dipimpinnya.(5) Sangsi-sangsi yang ada di tangan pemimpin.
Tugas seorang kepala yakni, bertanggung jawab terhadap pihak ketiga/ atasannya. Pemimpin dalam kontek kuno yakni seorang yang memiliki segala kelebihan dari orang-orang yang lain. Sedangkan pemimpin dalam kontek modern, yakni : kecakapan-kecakapan seorang dewasa ini terutama terletak pada kecakapan memilih pembantu-pembantu (orang yang memiliki keahlian tertentu).
Dalam Pengambilan putusan harus sesuai dengan langkah-langkah pengambilan keputusan, model-model pengambilan keputusan, dan jenis-jenis partisipasi.



DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, ngalim, drs. M. Mp. 2008. Administrasi  dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

http://www.duniaremaja.org/makalah-f59/tipe-tipe-kepemimpinan-dalam-pendidikan-t145.htm

http://file.upi.edu/Direktori/C%20-%20FPBS/JUR.%20PEND.%20BAHASA%20DAERAH/195906141986011%20-%20DEDI%20KOSWARA/MAKALAH%20KEPEMIMPINAN%20DALAM%20PENDIDIKAN.pdf



1 komentar:

  1. Merkur Classic Leather Pants - Titanium-Arts.com
    Classic Merkur Classic Leather Pants - Titsanium-Arts.com. The leather titanium dab tool boots are titanium alloy made to look like babyliss pro nano titanium straightener vintage titanium guitar chords vintage titanium nose hoop leather pants.

    BalasHapus