Kamis, 12 April 2012

KTSP dan KBK


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah
Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional yang baru ini sarat dengan tuntutan yang cukup mendasar karena “harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global”.
Salah satu upaya yang segera dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah “pembaruan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”.Dan diberlakukanlah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang merupakan langkah konkret dalam rangka memenuhi tuntutan pembaruan pendidikan nasional.
Tetapi, dalam pembaruan tersebut sebagian besar guru masih belum paham benar dengan KTSP. Sementara itu, sebagaimana dalam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), kadar wawasan dan pemahaman guru dan sekolah terhadap KTSP masih sangat beragam, yang tentu akan berdampak pada keragaman penerapannya di lapangan, terutama dalam KBM-nya.

B.          Rumusan Masalah
1.    Mengapa pembelajaran berbasis kompetensi?
2.    Apa perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu?
3.    Apa saja komponen yang ada dalam KTSP?


C.          Tujuan
1.      Untuk mengetahui pembelajaran berbasis kompetensi
2.      Untuk mengetahui perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3.      Untuk mengetahui komponen yang ada dalam KTSP














BAB II
PEMBAHASAN

A.          PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
Tentang kompetensi ini ada beberapa rumusan atau pengertian yang perlu dicermati:
1.    Kompetensi (competence), menurut Hall dan Jones (1976), adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur.
2.    Richards (2001) menyebutkan bahwa istilah kompetensi mengacu kepada perilaku yang diamati, yang diperlakukan untuk menuntaskan kegiatan sehari-hari dengan berhasil. Jika dilihat dari sudut pandang ini, maka hasil pembelajaran seharusnya juga dirumuskan sesuai dengan harapan pihak-pihak yang akan menggunakan lulusan sekolah sehingga rumusannya berhubungan dengan tugas dan pekerjaan yang kelak akan dilakukan oleh siswa.
3.    Sementara itu, Puskur, Balitbang, Depdiknas (2002) memberikan rumusan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Namun yang jelas, berbagai rumusan tentang kompetensi tersebut pada dasarnya adalah daya cakap, daya rasa, dan daya tindak seseorang yang siap diaktualisasikan ketika menghadapi tantangan kehidupannya, baik pada masa kini maupun masa akan datang.
Bloom, dkk. (1956) menganalisis kompetensi ini menjadi tiga aspek, yang masing-masingnya mempunyai tingkatan berbeda, yaitu:
1.    Kompetensi Kognitif
2.    Kompetensi Afektif
3.    Kompetensi Psikomotorik
Pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pembelajaran ke arah penciptaan dan peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi tantangan aneka kehidupannya. Ini berarti, apabila selama ini orientasi pembelajaran lebih ditekankan pada aspek “pengetahuan” dan target “materi” yang cenderung verbalitas dan kurang memiliki daya terap, saat ini lebih ditekankan pada aspek “kompetensi” dan target “keterampilan”. Melalui pembelajaran berbasis kompetensi ini, diharapkan mutu lulusan lebih bermakna dalam kehidupannya.

B.          PERBEDAAN KBK DAN KTSP
1.    Pengertian KBK dan KTSP
Puskur (2002) menyatakan bahwa KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa KBK dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.. Dalam arti, melalui penerapan KBK tamatan diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang baik, keterampilan untuk menunjang hidup yang memadai, pengembangan moral yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat, semangat bekerja sama yang kompak, dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap dunia sekitar. Berbagai kompetensi tersebut harus berkembang secara harmonis dan berimbang (Puskur, Balitbang Depdiknas, 2001a).
Sementara itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Terkait dengan penyusunan KTSP ini, BSNP telah membuat Panduan Penyusunan KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. Departemen Pendidikan Nasional mengharapkan paling lambat tahun 2009/2010, semua sekolah telah melaksanakan KTSP.
Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan esensial antara KBK dan KTSP tidak ada. Keduanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaannya menampak pada teknis pelaksanaan. Jika KBK disusun oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Depdiknas (c.q. Puskur); KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
2.    Prinsip-Prinsip KBK dan KTSP
Menyadari bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses yang dinamis, maka penyusunan dan pelaksanaan KBK didasarkan pada sembilan prinsip, yaitu:
a.    Keimanaan, nilai, dan budi pekerti luhur
b.    Penguatan integritas nasional
c.    Keseimbangan antara etika, logika, estetika, dan kinestika
d.   Kesamaan memperoleh kesempatan
e.    Abad pengetahuan dan teknologi informasi
f.     Pengembangan kecakapan hidup (life skill)
g.    Belajar sepanjang hayat
h.    Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
i.      Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan diterapkan dalam rangka melayani dan membantu siswa mengembangkan dirinya secara optimal, baik dalam kaitannya dengan tuntutan stuydi lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar sepanjang hayat secara mandiri dalam masyarakat.
Hampir sama dengan KBK, KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
b.    Beragam dan terpadu
c.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d.   Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e.    Menyeluruh dan berkesinambungan
f.     Belajar sepanjang hayat
g.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:
a.    Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
b.    Peningkatan potensi, kecerdasaan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
c.    Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d.   Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e.    Tuntutan dunia kerja
f.     Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
g.    Agama
h.    Dinamika perkembangan global
i.      Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j.      Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k.    Kesetaraan gender
l.      Karakteristik satuan pendidikan


3.    Karakteristik Utama KBK dan KTSP
KBK dan KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.    Berbasis kompetensi dasar (curriculum based competencies), bukan materi pelajaran
b.    Bertumpu pada pembentukan kemampuan yang dibutuhkan oleh siswa (developmentally-appropriate practice), bukan penerusan materi pelajaran
c.    Berpendekatan atau berpusat pembelajaran (learner centered curriculum), bukan pengajaran
d.   Berpendekatan terpadu atau integratif (integrative curriculum atau learning across curriculum), bukan diskrit
e.    Bersifat diversifikatif, pluralitas, multikultural
f.     Bermuatan empat pilar pendidikan kesejagatan, yaitu belajar memahami, belajar berkarya, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar hidup bersama
g.    Berwawasan dan bermuatan manajemen berbasis sekolah

C.          KOMPONEN KTSP
Sebagaimana Panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP, KTSP ada empat komponen, yaitu:
1.    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan berikut:
                          a.       Tujuan pendidikan dasar
                          b.       Tujuan pendidikan menengah
                          c.       Tujuan pendidikan menengah kejuruan





2.    Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam standar isi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
                           ·        Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
                           ·        Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
                           ·        Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
                           ·        Kelompok mata pelajaran estetika
                           ·        Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
3.    Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karekteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyrakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi.
4.    Silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswanya.
Secara dokumentatif, komponen KTSP tersebut dikemas dalam dua komponen berikut:
a.    Dokumen I memuat acuan pengembangan KTSP, tujuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, serta kalender pendidikan
b.    Dokumen II memuat silabus dari SK/KD yang dikembangkan sekolah (muatan lokal, mata pelajaran tambahan)
Secara garis besar, struktur kedua dokumen KTSP tersebut terlihat sebagai berikut:
a.    Struktur KTSP Dokumen I
BAB I   PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang (dasar pemikiran penyusunan KTSP)
B.            Tujuan Pengembangan KTSP
C.            Prinsip Pengembangaan KTSP
Catatan:
Prinsip pengembangan KTSP sesuai dengan karakteristik sekolah yang bersangkutan.
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
A.           Tujuan Pendidikan (Disesuaikan dengan jenjang satuan pendidikan)
B.            Visi Sekolah
C.            Misi Sekolah
D.           Tujuan Sekolah
Catatan:
Penyusunan visi, misi, tujuan satuan pendidikan bisa dilakukan dengan tiga tahap:
Tahap 1: Hasil Belajar Siswa
Tahap 2: Suasana Pembelajaran
Tahap 3: Suasana Sekolah
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Meliputi Sub-Komponen:
A. Mata Pelajaran
B.  Muatan Lokal
C.  Kegiatan Pengembangan Diri
D. Pengaturan Beban Belajar
E.  Ketuntasan Belajar
F.   Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Penjurusan
H. Pendidikan Kecakapan Hidup
I.    Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi.
b.    Struktur KTSP Dokumen 2
A.      Silabus dari SK/KD yang di Kembangkan Pusat
B.       Silabus dari SK/KD yang di Kembangkan Sekolah (Mulok, Mapel Tambahan)
SD/MI
A.  Silabus Pembelajaran Tematik (Kelas I, II dan III)
B.  Silabus Mata Pelajaran (Kelas IV, V, dan VI)
C.  Silabus Muatan Lokal dan Mapel Lain (Jika Ada)
D.  Silabus Keagamaan (Khusus MI)
SMP/MTs
A.  Silabus Mata Pelajaran (Kelas VII, VIII dan IX)
B.  Silabus Muatan Lokal dan Mapel Lain (Jika Ada)
C.  Silabus Mapel IPA dan IPS Terpadu (Kelas VII, VIII, dan IX)
D.  Silabus Keagamaan (Khusus MTs)

SMA/MA
A.  Silabus Mata Pelajaran Wajib
a.    Kelas X – 16 Mapel
b.   Kelas XI, XII – IPA – 13 Mapel
c.    Kelas XI, XII – IPS – 13 Mapel
d.   Kelas XI, XII – Bahasa – 13 Mapel
B.  Silabus Mulok
C.  Silabus Keagamaan (Khusus MA)
SMK
A.  Silabus Mata Pelajaran Wajib
B.  Silabus Mulok
PLB/PENDIDIKAN KHUSUS
A.  Silabus Pembelajaran Tematik (Kelas I, II dan III: SDLB – A, B, D, E, Semua Kelas SDLB, SMPLB dan SMALB: C, C1, D1, dan G)
B.  Silabus Mata pelajaran (Kelas IV, V dan VI: SDLB – A, B, D, E dan SMPLB dan SMALB: A, B, D, E)
C.  Silabus Muatan Lokal dan Mapel Lain (Jika Ada)
D.  Silabus Program Khusus (Untuk SDLB dan SMPLB)








BAB III
PENUTUP
           
KESIMPULAN
Pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pembelajaran ke arah penciptaan dan peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi tantangan aneka kehidupannya. Ini berarti, apabila selama ini orientasi pembelajaran lebih ditekankan pada aspek “pengetahuan” dan target “materi” yang cenderung verbalitas dan kurang memiliki daya terap, saat ini lebih ditekankan pada aspek “kompetensi” dan target “keterampilan”. Melalui pembelajaran berbasis kompetensi ini, diharapkan mutu lulusan lebih bermakna dalam kehidupannya.
Perbedaan esensial antara KBK dan KTSP tidak ada. Keduanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaannya menampak pada teknis pelaksanaan. Jika KBK disusun oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Depdiknas (c.q. Puskur); KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Sebagaimana Panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP, KTSP ada empat komponen, yaitu: Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender pendidikan, Silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran.



DAFTAR PUSTAKA

Muslich, Musnur. 2008. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Muslich, Musnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar