Kamis, 12 April 2012

Tumbuhan Biji Terbuka dan Tertutup


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Tumbuhan merupakan pemandangan alam yang dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dataran rendah, laut, dan sungai. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya.
Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks. Kita bedakan dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok besar, yaitu tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Kelompok tumbuhan tak berpembuluh yaitu meliputi alga dan lumut. Dan tumbuhan berpembuluh meliputi tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan biji.
Pada tumbuhan biji mendominasi permukaan bumi kita. Lebih kurang 170.000 jenis tumbuhan biji telah ditemukan para ahli taksonomi, lebih dari separuh jumlah flora dunia yang diperkirakan seluruhnya meliputi 300.000 jenis tumbuhan. Tumbuhan biji merupakan tumbuhan kormus sejati, tubuh dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Selain itu kelompok tumbuhan ini memiliki berkas pembuluh angkut berupa pembuluh-pembuluh halus yang memanjang mulai dari akar, melalui batang menuju daun. Ciri khas tumbuhan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Maka, kita mengadakan penelitian di daerah palutungan untuk membahas tentang tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup.

B.          Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam laporan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimana deskripsi tumbuhan/ tanaman biji terbuka/ biji tertutup yang ada di lokasi penelitian?
2.    Bagaimana klasifikasi tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi penelitian?
3.    Bagaimanakah ciri-ciri umum tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi penelitian?

C.          Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah:
1.    Untuk mengetahui deskripsi tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup yang ada di lokasi penelitian
2.    Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi penelitian
3.    Untuk mengetahui ciri-ciri umum tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi penelitian

D.          Waktu dan Tempat
Kegiatan penelitian ini di laksanakan pada tanggal 23 April 2011.  Pkl 10.00-15.00 WIB.
Lokasi penelitian adalah di Resort Palutungan, Desa Cisantana, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

E.          Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah alat kamera dan alat tulis. Bahan dan obyek yang digunakan adalah Tumbuhan yang ada di lokasi palutungan dan kita ambil contoh hanya beberapa tumbuhan saja.

F.           Sumber Data
Pengumpulan data melalui observasi yang dilakukan di lokasi tersebut serta melalui pengamatan lapangan, pencatatan serta pendokumentasian. Adapun sumber data yang kami gunakan yaitu buku panduan tentang “Tumbuhan Biji” serta sumber-sumber lain yang relevan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.          Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
1.    Ciri dan Struktur Gymnospermae
a.             Ciri Morfologi
1)   Umumnya merupakan tumbuhan berkayu, berupa pepohonan atau perdu
2)   Sistem perakarannya serabut
3)   Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak cabang atau tidak sama sekali
4)   Daunnya kecil, tebal, atau seperti jarum
5)   Alat perkembangbiakannya disebut strobilus
6)   Bunga sesungguhnya belum ada
b.            Ciri Anatomi
1)   Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2)   Ujung akarnya terlindung oleh tudung akar atau kaliptra
3)   Endodermis pada akar maupun batang mengandung banyak zat tepung
4)   Pada silinder pusat akar dan batang terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna

2.    Daur Hiidup Gymnospermae
Pada generasi sporofit, tumbuhan gimnosperma menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspore. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit dan berisi serbuk sari. Setelah dilepas, butir-butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Sementara itu, megaspore berkembang menjadi megagametofit. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, maka biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.
http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/gymnospermae.jpg?w=606&h=734
Gambar Daur Hidup Gymnospermae

3.    Klasifikasi Gymnospermae
a.              Divisi Pinophyta (Konifer)
Sebanyak kurang lebih 550 spesies dari anggota divisi ini memiliki habitus berupa semak, perdu atau pohon. Konifer sering disebut pohon jarum karena memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun berbentuk jarum. Beberapa contoh konifer :
1)   Ordo Texales, terdiri atas famili Taxaceae (contoh: Taxus baccata, Torreya dan Austrotuxus) dan famili Cephalotaxaceae (contoh: Cephalotaxus fartanei dan Amentotaxus
2)   Ordo Araucariales, terdiri atas famili Araucariaceae. Contoh : Araucaria cunninghamii, Agathis alba
3)   Ordo Podocarpalles, terdiri atas famili Podocarpaceae. Contoh: Podocarpus imbricata
4)   Ordo Pinales, terdiri atas famili Pinaceae. Contoh: Pinus silvestris
5)   Ordo Cupressales, terdiri atas famili Taxodiaceae (contoh: Taxodium distichum dan Sequoia gigantea) dan famili Cupressaceae (contoh: Juniperus communis, Thuya gigantea, dan Thuya occidentalis)
b.             Divisi Cycadophyta (Tumbuhan sikad)
Tumbuhan sikad merupakan tumbuhan berkayu yang tidak atau sedikit bercabang. Bunga tersusun dalam strobilus berumah dua. Anggota tumbuhan sikad dikelompokkan dalam ordo Cycadales dan famili Cycadaceae. Sampai sekarang telah tercatat 100 spesies tumbuhan sikad. Tumbuhan ini telah menyebar hampir di seluruh dunia, yaitu meliputi Benua Amerika, Asia, dan Australia. Contoh: Cycas rumphii, Dioon edule, Ramia floridiana
c.              Divisi Ginkgophyta (Pohon Rambut Dara)
Pohon rambut dara memiliki habitus berupa pohon bertunas panjang dan pendek. Daunnya bertangkai panjang berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang seperti garpu. Pohon rambut dara dikelompokkan dalam ordo Ginkgoales dan famili Ginkgoceae. Contoh: Ginkgo biloba
d.             Divisi Gnetophyta (Gnetofita)
Sebanyak 90 spesies gnetofita merupakan tumbuhan berkayu yang batangnya ada yang bercabang, tidak bercabang, atau terdiri atas hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekundernya terdapat vasa (trakea). Daun-daunnya tunggal berhadapan dan bunganya berkelamin tunggal. Contoh:
1)   Ordo Ephedrales, terdiri atas famili Ephedraceae. Contoh: Ephedra altissima
2)   Ordo Gnetales, terdiri atas famili GnetaceaeContoh: Gnetum gnemon (melinjo)
3)   Ordo Welwitschiales, terdiri atas famili Welwitsciaceae. Contoh: Welwitschia mirabilis

4.    Manfaat Gymnospermae
a.    Sebagai bahan bangunan. Contoh: Podocarpus imbricata, Pinus silvestris, Thuya
b.    Sebagai bahan baku ukiran. Contoh: Texus baccata
c.    Sebagai bahan baku kertas. Contoh: beberapa jenis cemara
d.   Sebagai penghasil getah Contoh: Pinus merkusii, pohon damar
e.    Sebagai bahan makanan atau minuman. Contoh: buah pohon juniper dan melinjo
f.     Sebagai bahan obat-obatan. Contoh: Ginkgo biloba dan Abies balsamea

B.          Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
1.    Ciri-ciri Morfologi      
Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
a.    Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun telah dapat dibedakan dengan jelas. Tumbuhan ini telah memiliki bunga sesungguhnya (telah memiliki kelopak, mahkota bunga, benangsari, dan putik).
b.    Bentuk daunnya pipih, lebar, dan memiliki susunan urat daun beraneka ragam, ada yang menyirip, menjari, menyirip-menjari, sejajar melengkung, dan lain-lain.
c.    Tumbuhan ini berkembang biak secara kawin dengan alat perkembangbiakan yang terdapat pada bunga, terdiri atas alat kelamin jantan berupa benang sari serta alat kelamin betina berupa putik. Pembuahannya merupakan pembuahan ganda, artinya sekali proses pembuahan terjadi dua hasil, yaitu:
1)   Peleburan sel antara sel telur dan spermatozoid menghasilkan embrio atau lembaga, dan
2)   Peleburan antara inti kandung lembaga dan spermatozoid menghasilkan putik lembaga atau calon endosperma.
3)   Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif singkat.
4)   Lembaga atau embrionya tersimpan di dalam bakal biji. Bakal biji terlindung oleh daun buah sehingga bakal biji tidak tampak dari luar.

2.    Daur Hidup Angiospermae
Inti kandungan lembaga primer membelah tiga kali berturut-turut sehingga terbentuk delapan inti, yaitu
a.    Tiga inti di daerah mikropil, 1 sel telur 2 sel pengapit sel telur (sinergid)
b.    Tiga inti di daerah kalaza (antipoda)
c.    Dua inti bergerak ke bagian tengah kanduga lembaga kandungan sekunder
Pada angiospermae, proses pembentkan lembaga atau embrio dapat terjadi melalui proses pembuahan dan tanpa proses pembuahan. Kedua macam proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.              Pembentukan lembaga melalui proses pembuahan
1)   Spermatogenesis (proses pembentukan sperma)
Di dalam benang sari (mikospora) mikrosporangia sel induk mikospora       sebuk sari (jumlah kromosom sama dengan setengah sel induk)
2)   Oogenesis (proses pembentukan ovum)
Di dalam putik (megaspore/makospora) megasporangia sel induk megaspore. Megaspore didalam ovula terjadi 3 kali mitosis  membentuk 8 sel .
Antipoda     : 3 buah
IKLS           : 2 buah
Sinergid      : 2 buah
Ovum          :  1 buah
3)   Berdasarkan cara buluh serbuk sari mencapai kandungan lembaga di dalam bakal biji, pembuahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
a)   Porogami, pembuahan yang terjadi apabila buluh serbuk sari masuk melalui mikropil
b)   Aporogami, pembuahan yang terjadi apabila buluh serbuk sari masuk tidak melalui mikropil
b.             Pembentukan Lembaga tanpa proses pembuahan
Beberapa angiosperma adapt membentuk (embrio) tanpa melalui proses pembuahan (apomiksis), yaitu:
1)   Partogenesis, terbentuknya lembaga dari sel telur yang tidak dibuahi
2)   Apogamic, terbentuknya lembaga dari begian-bagian lain di dalam kandungan lembaga. Misalnya,sel sinergid
3)   Embrio adventif, terbentuknya lembaga dari salah satu sel sporofit. Misalnya salah satu sel nuselus yang tumbuh menjadi lembaga kemudian masuk ke dalam kandungan lembaga

http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/angiospermae.jpg?w=640&h=459
Daur hidup Angiospermae

3.    Klasifikasi Angiospermae
Dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu), dan Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
a.             Kelas Monocotyledonae
Contoh tumbuhan berkeping satu adalah padi, gandum, jagung, kelapa, tebu.
Ciri-ciri Monocotyledonae:
1)   Susunan akarnya adalah serabut. Ujung akarnya terlindung oleh kaliptra(tudung akar).
2)   Batangnya tampak jelas, dengan ruas-ruas yang jelas pula. Umumnya, batang monokotil jarang bercabang, kecuali dari suku gramineae.
3)   Bentuk daunnyaberaneka ragam dengan urat daun sejajar atau melengkung.
4)   Bagian-bagian bunganya, seperti kelopak bungan dan mahkota bunga berjumlah tiga atau kelipatan tiga.
5)   Bijinya hanya mempunyai sebuah keping atau kotiledon.
6)   Pada umumnya, akar maupun batang monootil tidak mempunya kambium. Oleh sebab itu pada umumnya tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar, kecuali pohon suci, dan nanas seberang.
7)   Pada stele batang terdapat ikatan pembuluh atau fasis bertipe kolateral tertutup. Letak fasis ini tidak teratur.
Kelas Monocotyledonae dapat dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu: Poales, Cyperales, Zinguberales, Liliales, Bromeliales, Orchidales, dan Arecales.
b.             Kelas Dicotyledonae
Ciri-ciri Dicotyledonae:
1)   Akar, batang, dan daun sudah sempurna. Akarnya tersusun atas akar tunggang.
2)   Batangnya sangat bervariasi, ada yang keras, ada yang berair dengan ruas-ruas yang tidak jelas. Pada batangnya terdapat banyak cabang.
3)   Bentuk daunnya beraneka ragam, dengan urat daun yang tersusun menyirip atau menjari.
4)   Tumbuhan kelas ini berkembang biak secara kawin. Alat perkembangbiakannya terdapat pada bunga, terdiri atas benang sari dan putik. Hasil pembuahannya adalah lembaga yang tersimpan di dalam biji. Pada waktu biji berkecambah, kotiledonnya terbelah menjadi dua.
5)   Bagian bunga berjumlah lima atau kelipatan lima.
6)   Ujung akar dan pucuk batangnya tidak diselubungi oleh suatu pelindung.
7)   Akar dan batangnya mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar.
8)   Pada stele terdapat fasis. Fasis pada akar bertipe radial, sedangkan pada batang bertipe kolateral terbuka.
9)   Letak fasis pada batang sejajar dengan permukaan batang.
Tumbuhan Dicotyledonae dapat dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu:
1)   Subkelas Monochlamidae atau Apetalae
Anggota subkelas ini adalah tumbuhan dikotil yang tidak memiliki mahkota bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Piperaceae, Moraceae, dan Euphorbeaceae.
2)   Subkelas Dialypetalae
Anggotanya meliputi tumbuhan yang helaian mahkota bunganya antara yang satu dengan yang lainnya saling lepas. bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Annonaceae, Myristicaceae, Mimosaceae, Papilionaceae, Myrtaceae, Malvaceae, dan Rutaceae.
3)   Subkelas Sympetalae
Tumbuhan suku bunga ini memiliki bunga dengan mahkota bunga atau kelopaknya saling berhubungan. bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Solanaceae, Convolvulaceae, Labiatae, Rubiaceae, dan famili Cucurbitaceae.

4.    Manfaat Angiospermae
a.              Sebagai sumber bahan makanan:
1)   Sumber Karbohidrat
Seperti tanaman padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), gandum (Tritichum sativum), ketela pohon (Manihot utilisima), dan tebu (Saccharum officinarum).
2)   Sumber protein
Kedelai (Glycine max) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus).
3)   Sumber lemak
Kelapa (Cocos nucofera), kelapa sawit (Elaeis guineensis), wijen (Sesamum indicum), dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
4)   Sumber vitamin dan mineral
Kubis (Brassica oleracea), tomat (Solanum lycopersicum), buncis (Phaseolus vulgaris), kapri (Pisum sativum), jeruk (Citrus sp.).
b.             Sebagai sumber bahan sandang, misalnya kapas (Gossypium sp.), rami (Boehmeria sp.), dan rosela (Hibiscus sabdariffa).
c.              Bahan obat-obatan, misalnya kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih (Eucaliptus alba), dan kencur (Kaemferia galanga).
d.             Sumber bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi (Coffea sp.), cengkih (Eugenia aromatica), the (Camellia sinensis)
e.              Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang lain,  misalnya jati (Tectona grandis), sengon (Albizia sp.), bambu, rotan, karet, dan mahoni.
BAB III
PEMBAHASAN

A.          Cabai Rawit ( Capsicum frutescens L. )
Cabai rawit

a.    Deskripsi
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum annum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya. Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit" (Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)
Sub Class           : Asteridae      
Ordo                  : Solanoles      
Famili                 : Solanaceae (Suku Terung-terungan)
Genus                : Capsicum
Spesies               : Capsicum frutescens L.

c.    Ciri - ciri Umum Cabai  Rawit
Cabai Termasuk Tumbuhan Tingkat Tinggi. Dan Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk tumbuhan dikotil, berikut ini penjabarnnya:
Ciri umum
Penjelasan
Daun
·      Lebar, bervariasi, Daun tunggal/ majemuk
Tulang daun
·      Menyirip/menjari
Bunga
·      Mahkota bunga berjumlah 2,4,5
Lembaga/ kecambah
·      Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar tunggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk sistem akar tunggang
·      Ujung akar lembaga dan ujung pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung khusus
Biji
·      Biji mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga
Batang
·      Bercabang, berkambiun
·      Batang berbuku-buku dan ruas tidak jelas
Pembuluh angkut
·      Berkas teratur
Akar
·      Tunggang

B.          Jukut Jampang ( Eleusine indica (L.) Gaertn. )
http://clearinghouse.bplhdjabar.go.id/images/stories/tanaman_obat/jukut_jampang.jpg

a.    Deskripsi
Herba, dengan perakaran yang kuat, berumpun dengan jumlah sedikit. Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bias mencapai 50 cm, tiap buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang.
Perbungaan tegak berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga. Tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 1.600 m dpl. Penggunaan, Daun digunakan sebagai obat bisul dan penyubur rambut.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Liliopsida/ Monocotyledonae (Berkeping satu / monokotil)
Sub Class           : Commelinidae                      
Ordo                  : Poales          
Famili                 : Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus                : Eleusine
Spesies               : Eleusine indica (L) Gaertn

c.    Ciri - ciri Umum Jukut Jampang
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk tumbuhan monokotil berikut ini penjabarnnya:
Ciri umum
Penjelasan
Daun
·      Panjang berbentuk pita
·      Tiap buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru
·      Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang
Bunga
·      Perbungaannya yaitu tegak berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga
Tulang daun
·      Sejajar/ melengkung
Batang
·      Tidak bercabang, tidak berkambium 
Pembuluh angkut
·      Berkas tidak teratur
Akar
·      Serabut
·      Perakarannya kuat, berumpun dengan jumlah sedikit  Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bias mencapai 50 cm
Habitat
·      Tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 1.600 m dpl






C.          Bunga Matahari ( Helianthus annus L. )
Sunflower sky backdrop.jpg

a.    Deskripsi
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari merupakan bunga nasional RRC dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas          : Asteridae
Ordo                  : Asterales       
Famili                 : Asteraceae
Genus                : Helianthus
Spesies               : Helianthus annus L.

c.    Ciri – ciri Umum Bunga Matahari
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk tumbuhan dikotil berikut ini penjabarnnya:                                                                                                         
Ciri Umum
Penjelasan
Biji
·      Bijinya bertipe "achane". Pada tipe ini, buah dan biji tidak dapat dengan mudah dibedakan
Daun
·      Lebar, bervarias, Daun tunggal
Tulang daun
·      Sejajar/melengkung
Bunga
·      Mahkota bunga berjumlah 2,4,5
·      Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm).
·      Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol.
Batang
·      Bercabang, berkambium dan batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang.
Pembuluh angkut
·      Berkas teratur
Akar
·      Tunggang
Penyerbukan
·      Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme

D.          Pisang ( Musa paradisiaca )

a.    Deskripsi
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Liliopsida/ Monocotyledonae (Berkeping satu / monokotil)
Ordo                  : Zingiberales
Famili                 : Musaceae
Genus                : Musa
Spesies               : Musa paradisiacal

c.    Ciri - ciri Umum Pisang
Tumbuhan pisang termasuk tumbuhan monokotil, berikut penjelasannya:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·     Akar pisang yaitu memiliki sistem akar serabut
Batang
·     Batang pisang disebut batang semu, karena sebenarnya bukan batang melainkan pelepah daun yang membungkus batang, dan tidak terdapat kambium serta tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Daun
·     Daun pisang berbentuk lanset dan bertulang daun menyirip
·     Daun mempunyai pelepah (upin) yang membungkus batang
·     Daun pisang berbentuk melengkung atau sejajar
Bunga
·     Bunga berupa kewangan bunga dengan banyak bunga
·     Mahkota bunga berjumlah 3
Tulang daun
·     Sejajar atau melengkung
Pembuluh angkut
·     Berkas tidak teratur
Alat Kelamin
·     Berkelamin satu atau dua




                                                                                                
E.          Bunga Terompet ( Mandevilla sanderi )

a.    Deskripsi
Mandevilla sanderi disebut juga sebagai bunga terompet karena bunga yang muncul mirip seperti terompet. Tanaman ini diyakini berasal dari wilayah Florida, Amerika Serikat dengan kombinasi warna yang beragam mulai dari merah, putih, dan pink. Bentuk kelopak juga cukup beragam salah satunya mampu tumbuh menumpuk seperti halnya Adenium dokson/ bunga mawar.  Mandevilla sangat menyukai panas hingga bunganya gampang bermunculan.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas          : Asteridae
Ordo                  : Gentianales
Famili                 : Apocynaceae
Genus                : Mandevilla
Spesies               : Mandevilla sanderi

c.    Ciri - ciri Umum Bunga Terompet
Bunga terompet merupakan tumbuhan berkeping dua/ dikotil. Berikut ini ciri-ciri dari bunga terompet, yaitu:
Ciri Umum
Penjelasan
Biji
·     Biji mempunyai lembaga dengan 2 lembaga
Lembaga/ kecambah
·     Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar tungggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk sistem akar tunggang
·     Ujung akar lembaga dan ujung pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung khusus
Batang
·     Batang dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang, bercabang-cabang, buku-buku dan ruas tidak jelas
Daun
·     Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai daun penumpu, jarang mempunyai upih
·     Daun duduknya tersebar atau berkarang
·     Tulang daun menjari atau menyirip
Bunga
·     Bagian-bagian bunga berjumlah 2, 4 atau 5
Anatomi
·     Baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
·     Letak berkas pembuluh melingkar





F.           Lidah Mertua ( Sansevieria trifasciata Prain )
http://e-dukasi.net/file_storage/modul_online/MO_20/Image/gbr%20repro12.jpg

a.    Deskripsi
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam.
Sansevieria mempunyai banyak nama. “ Lidah mertua (mother-in-law tongue)” merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman tak berdahan ini. Ada juga yang menamakannya “tanaman pedang-pedangan” karena bentuk daunnya yang runcing menyerupai pedang. Beberapa yang lain menyebutnya “tanaman ular” (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan juga dapat menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas          : Lilidae
Ordo                  : Liliales
Famili                 : Agavaceae
Genus                : Sansevieria
Spesies               : Sansevieria trifasciata Prain

c.    Ciri - ciri Umum Lidah Mertua
Lidah mertua termasuk ke dalam tumbuhan biji berkeping satu/ monokotil. Berikut ini ciri-ciri umum dari tanaman lidah mertua:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·    Merupakan tumbuhan berbiji tunggal (monokotil), sehingga tanaman ini berbentuk serabut
·    Sansevieria yang baik dan sehat akan menampilkan perakaran yang banyak dan berwarna putih. Akar berwarna putih ini tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah/ yang biasa disebut rhizome/ rimpang, yang merupakan modifikasi dari batang
Rimpang (Rhizoma)
·    Pada tanaman ini terdapat organ yang menyerupai batang yang disebut rimpang/ rhizoma, organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam perkembangbiakan. Rimpang menjalar di bawah permukaan tanah. Ujung organ ini merupakan jaringan meristem yang selalu tumbuh memanjang
Daun
·    Tanaman sansevieria dikenal dengan berdaun tebal dan banyak mengandung air (fleshy dan succulent) sehingga dengan struktur daun seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Hal tersebut dikarenakan proses penguapan air dan laju transpirasi dapat ditekan
·    Daun tumbuh di sekeliling batang semu di atas permukaan tanah
·    Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya
·    Tulang daun sejajar
Bunga
·    Bunga sansevieria terdapat dalam malai yang tumbuh tegak dari pangkal batang
·    Bunganya uniseksual yaitu memiliki bunga betina dan bunga jantan
·    Bunga yang memiliki putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari disebut bunga jantan
·    Mahkota bunga jantan dan betina sansevieria berwarna putih kekuningan.
·    Bunga ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam hari
Biji
·    Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik
·    Biji sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan monokotil lainnya
·    Biji akan masak setelah berumur 2-5 bulan/ tergantung spesiesnya
·    Bagian paling luar dari biji berupa kulit tebal yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
·    Pada bagian dalam biji terdapat dua embrio yang merupakan bakal calon tanaman. Hal ini memungkinkan akan menghasilkan 2 jenis tanaman baru yang berbeda

G.         Cemara ( Casuarina sp. )

a.    Deskripsi
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat dibelahan Bumi Selatan. Terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Cemara sendiri merupakan tumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan. Casuarina sp. adalah tumbuhan berkayu (pohon), habitusnya menyerupai Coniferinae.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas          : Hamamelidae
Ordo                  : Casuarinales
Famili                 : Casuarinaceae
Genus                : Casuarina (Cemara)
Spesies               : Casuarina sp.

c.    Ciri - Ciri Tumbuhan Cemara
Tumbuhan Cemara merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae). Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah. Namun, sekarang tumbuhan ini disebut juga tumbuhan bunga yang merupakan anggota dari Divisio Anthophyta. Cemara termasuk ke dalam Tumbuhan Biji Berkeping Dua (Dikotil). Berikut ini ciri-ciri tumbuhan cemara:
Ciri Umum
Penjelasan
Habitus
·      Pohon, tinggi  40 m
Akar
·      Tungggang
·      Bercabang
Batang
·      Batang tegak, berkayu, silindris, kasar
·      Cabang-cabang muda berwarna hijau berbuku-buku
·      Batang berkambium
·      Bentuk batang cemara bulat
·      Percabangan batang cemara menggarpu
·      Percabangan monopodial
Daun
·      Daunnya majemuk, tersebar, dan berbuku-buku panjang 10-15 cm, berwarna hijau
·      Daun tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang (penampilannya seperti Coniferae).
·      Tulang daun terlihat seperti jarum
·      Bentuk daun cemara seperti jarum
·      Pada duduk daun berberkas
·      Pangkal daunnya meruncing
·      Ujung daun cemara meruncing
Bunga
·      Bunga berkelamin tunggal.
·      Bunga betina berbentuk bongkol pada cabang-cabang pendek, tanpa hiasan bunga, bunga dilindungi daun pelindung yang berkayu.
·      Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan
·      Bunga jantan berupa benang sari berbentuk bulir di ujung cabang muda
·      Bunga majemuk, bulir jantan silindris, tebal 1-1,55 mm, berwarna keputih-putihan
Buah
·      Buahnya kotak
·      Panjang 5-6 cm, lebar 2-3 cm
·      Warna buah coklat
Biji
·      Biji cemara pipih
·      Berwarna cokelat











H.         Pinus ( Pinus mercusii )
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/eb/Pinus_merkusii_Toba.jpg/200px-Pinus_merkusii_Toba.jpg

a.    Deskripsi
Tusam atau pinus adalah sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung dalam marga Pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau pinus biasanya ditujukan pada tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et deVries).
Pinus mercusii dengan nama daerah tusam banyak dijumpai tumbuh di belahan bumi bagian selatan. Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut mempunyai perakaran cukup dalam dan kuat.
Manfaat dari jenis pohon ini cukup banyak. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan ringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir/ kayu lapis.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio               : Pinophyta
Class                  : Coniferopsida
Ordo                  : Coniferales
Familia               : Pinaceae
Genus                : Pinus
Spesies               : Pinus mercusii

c.    Ciri - ciri Umum Pinus
     Tumbuhan Pinus merupakan Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae). Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium).
Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus.
Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri umum pinus:
Ciri Umum
Penjelasan
Habitus
·      Semak, perdu atau pohon dengan tajuk berbentuk kerucut (conus)
·      Pohon, tinggi 10-40m
Biji
·      Mempunyai tiap sisik 2 biji bersayap.
·      Biji berkembang didalam satu runjung.
·      Bakal biji terbuka.
·      Biji bersayap tipis.
·      Biji terletak pada runjungnya
Akar dan Batang
·      Akar dan batang berkambium yang selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
·      Sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang.
·      Memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
·      Batang utama lurus ke atas dan berkayu
·      Batang bulat, keras
·      Batang bercabang horisontal
·      Batang berwarna cokelat
Daun dan Ranting
·      Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya.
·      Daun bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas.
·      Panjang daun 10-20cm
·      Pangkal daun diselubungi sisik berupa selaput tipis
·      Warna daun hijau
·      Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk jarum.
Bunga
·      Belum memiliki bunga yang sesungguhnya
·      Bunga jantan bertumpuk pada tunas yang muda, panjang  2 cm
·      Bunga betina di ujung tunas yang muda
Buah
·      Bentuk kerucut berperisai seperti sisik, ujungnya berbentuk jajaran genjang, panjang  10 cm, cokelat

·      Bulat telur, pipih, bersayap, mudah terlepas, panjang  7 mm, putih kekuningan
Penyerbukan
·      Makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji (makrosporangium) yang nampak menempel padanya.
·      Makro dan mikrosporofil terpisah.
·      Serbuk sari jatuh (pada tetes penyerbukan) langsung pada bakal biji.
·      Anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin)
Waktu Penyerbukan
·      Jarak waktu antara penyerbukan
·      sampai pembuahan relatif panjang
Pembuahan
·      Pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur)
·      Serbuk sari dengan dua gelembung udara dan cotyledon banyak
Alat reproduksi
·      Berupa strobilus, mengandung daun buah dan serbuksari.
·      Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari yang mengandung sel sperma.
·      Strobilus betina mengandung bakal biji yang berisi sel telur.
·      Tusam kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).
Xilem dan Floem
·      Xilem terdiri atas trakeida saja
·      Floem tanpa sel-sel pengiring










I.             Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia )
Citrus aurantifolia

a.    Deskripsi
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas          : Rosidae                                             
Ordo                  : Sapindales
Famili                 : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus                : Citrus  
Spesies               : Citrus aurantifolia

c.    Ciri - Ciri Umum Jeruk Nipis
Jeruk nipis merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae). Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah. Jeruk nipis termasuk ke dalam Tumbuhan Biji Berkeping Dua (Dikotil). Berikut ini ciri-ciri tumbuhan jeruk nipis:
Ciri Umum
Penjelasan
Habitus
·      Tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama
·      Termasuk salah satu jenis citrus Geruk
·      Banyak memiliki dahan dan ranting
Batang
·      Memiliki batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri dari kayu
·      Batangnya berbentuk bulat (teres), berduri (spinosus), pendek, kaku dan juga tajam
·      Permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam
·      Arah tumbuh batangnya mengangguk, dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi lalu ujungnya lalu membengkok lagi ke bawah
Daun
Makroskopik:
·      Daunnya berwarna hijau dan berwarna segar, tetapi kalau sudah tua warna kulitnya menjadi kuning, tangkai daun bersayap sempit
·      Helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur lonjong, pangkal bulat, ujung tumpul, tepi beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap, permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda
·      Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm.
·      Tulang daunnya menyirip
·      Tangkai bersayap hijau dan lebar 5-25 mm
Mikroskopik:
·      Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas yang terdiri dari 1 lapis sel berbentuk segi empat memanjang, terdapat lapisan kutikula
·      Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel serupa dengan sel epidermis atas dengan ukuran lebih kecil, terdapat stomata. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel, berbentuk silindrik, tersusun agak rapat, terdapat kristal kalsium oksalat berbentuk prisma, rongga minyak berbentuk skizolisigen dan terdapat banyak di bagian atas daun, jaringan bunga kareng terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk poligonal, berkas pembuluh tipe kolateral, dikelilingi serabut sklerenkim, pada sayatan paradermal terdapat epidermis antikliral rata
·      Epidermis bawah berbentuk poligonal, dinding antiklinal agak berombak, stomata tipe parastik  
Bunga
·      Bunga berukuran majemuk/ tunggal yang tumbuh di ketiak daun/ di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm berwarna putih, bunganya harum
·      Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwarna putih kekuningan
·      Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih
Buah
·      Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan
·      Permukaan buahnya licin dan berkulit tipis
·      Buahnya terdiri dari beberapa ulas, rasanya ada yang asam dan ada yang manis
Kulit Buah
Lapisan Kulit Buah:
·        Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banya kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning/ jingga. Lapisan ini disebut flavedo
·        Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo
·        Lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung berair, dan bijinya terdapat bebas di antara gelembung-gelembung ini
Makroskopik:
·      Kepingan panjang/ berbentuk spiral, melengkung/ datar; panjang sampai 15 mm, lebar kurang lebih 3 mm; keras
·      Permukaan luar berbenjol-benjol, perut gagang buah berupa lingkaran lebih menonjol
·      Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak kuning kecokelatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan warna kehijauan bergaris tengah lebih kurang 1 mm
·      Berkas patahan tidak berserabut
Mikroskopik:
·      Epidermis terdiri dari selapis sel bentuk 4 persegi panjang, berkutikula; stomata tipe anomostik dengan 4 sel tangga
·      Flavedo berupa jaringan parenkim, berupa sel berisi kristal kalsium oksalat berbentuk prisma
·      Albedo berupa jaringan parenkim, ukuran sel lebih besar dari flavedo, makin ke dalam dinding sel makin tebal, beberapa sel berisi kalsium oksalat berbentuk prisma
·      Pada flavedo dan alfedo terdapat rongga minyak skizo lisigen, ukuran beraneka ragam
·      Berkas pengangkut tipe kolateral, tersebar pada bagian dalam albedo
Akar
·      Jenis akar dari tanaman jeruk nipis ini adalah akar tunggang/ akar primer dimana berkembang melalui apex embrio yang ditentukan dari semula.
Biji
·      Bijinya banyak kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang
·      Memiliki lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen)











J.            Eforbia ( Euphorbia milii )
Euphorbia Milii flowers.jpg

a.    Deskripsi
Euphorbia milii merupakan salah satu spesies dari 2000 spesies lain dari genus Euphorbia. spesies yang asli diberi nama E. milii varietas splendens/E.splendens. varietas ini tumbuh sedikit menjalar (scrambing), memiliki seludang bunga (cyathia) berwarna merah berukuran 1 cm dan berbunga sejati berwarna kuning. E. splendens dapat tumbuh mencapai 60-240 cm. selain E. splendens yang berbunga merah, ada juga yang berwarna kuning yaitu varietas lutea yang berukuran lebih pendek dari berbunga merah. Sekarang ini para pemuliaan tanaman sudah banyak mengembangkan E.milii. Salah satu Negara yang mengembangkan E. milii sampai saat ini adalah Thailand. Selain Thailand, Indonesia dan Malaysia juga sudah mulai membudidayakan E. milli. Di Indonesia, euphorbia ini dikenal dengan nama Pakis giwang.
E. milii memiliki sifat genetik yang tidak stabil karena memiliki beberapa kromosom pengendali sifat. Dari induk yang sama akan dihasilkan banyak varietas keturunan baru.Pemurnian varietas perlu dilakukan untuk mendapatkan sifat yang relatif stabil, baik dari segi morfologi, produktifitas,maupun resistensi terhadap hama dan penyakitnya.
Meskipun dapat tumbuh didaerah tropis dan subtropis, E.milii lebih menyukai temperatur panas dan pencahayaan penuh, sehingga kurang berkembang dinegara subtropis.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)    
Ordo                  : Malpighiales
Famili                 : Euphorbiaceae
Genus                : Euphorbia
Spesies               : Euphorbia milii

c.    Ciri - ciri Umum Eforbia
Eforbia merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil. Berikut ini ciri-ciri dari bunga eforbia:
Ciri Umum
Penjelasan
Habitus
·      Semak, tahunan, tegak, tinggi 40-180 cm
Batang
·      Batangnya persegi, bulat, berduri tajam rapat dan panjang duri 3-5 cm
·      Percabangan rapat, bergetah, coklat kelabu
Daun
·      Daun tunggal, di ujung batang
·      Duduk berseling tangkai pendek
·      Helaian daun bentuk lonjong/ oval
·      Pangkal dan ujung runcing, tepi rata, panjang 3-5 cm, lebar 1,5-2 cm, permukaan licin
·      Pertulangan menyirip berwarna hijau
Bunga
·      Majemuk
·      Terletak di ketiak daun
·      Berbentuk payung
·      Ibu tangkai bunga panjang 5-10 cm, warna merah ungu
·      Kelopak 2 helai, bentuk ginjal, halus, panjang 8-13 mm, warna merah
·      Bakal buah menumpang
·      Benang sari dan putik membentuk prisma, panjang 1-2 mm, warna merah
·      Mahkota 5 helai panjang 1-2 mm, berlepasan, warna merah
Buah
·      Buah kotak
·      Bentuk bulat kecil, berwarna putih kehijauan
Biji
·      Bentuk bulat, kecil, berwarna cokelat
Akar
·      Serabut, berwarna cokelat kehitaman
Jaringan Xylem
·      Mengeluarkan eksudat putih disebut dengan getah susu (milky sap)
Organ Seksual
·      Organ seksual jantan dan betina lengkap














K.         Stroberi (Fragaria x ananassa)

a.    Deskripsi
Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsua, artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkok   tempat ovari tanaman itu berada.
Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.

b.   Klasifikasi
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)    
Ordo                  : Rosales
Famili                 : Rosaceae
Genus                : Fragaria
Spesies               : Fragaria x ananassa

c.    Ciri - Ciri Umum Stroberi
Stroberi merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil. Berikut ini ciri-ciri dari stroberi:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·      Tanaman stroberi dewasa mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm
·      Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar dan tudung akar
·      Secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat
·      Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
·      Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus akar
·      Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang lebih pekat (berkonsenterasi tinggi) melalui selaput semipermeabel
Batang
Struktur Batang:
·      Batang stroberi sangat pendek dan terdapat banyak daun di setiap buku
·      Batang utama dari daun tersusun rapat di sebut crown
Fungsi Batang:
·      Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
·      Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan tunas. Sedang pada fase reproduksi, batang menghasilkan bunga
Daun
Morfologi Daun:
·      Masa pertumbuhan vegetative membentuk daun-daun baru setiap 8-12 hari dan bertahan 1-3 bulan kemudian kering
·      Daun stroberi dengan tepi begigi merupakan daun trifoliate
Anatomi Daun:
·      Bagian-bagian daun terdiri dari atas ke bawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, dan berkas pembuluh angkut daun
Fungsi Daun:
·      Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis transpirasi dan sebagai alat pernapasan
Bunga
·      Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi seperti benang sari, putik dan kandung lembaga.
·      Susunan bunga stroberi terdiri dari: sepal (kelopak bunga), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik), receptacle (dasar bunga), anther (alat kelamin jantan), stigma (kepala putik), ovul (bakal biji), inflorensens (malai)
Struktur Bunga:
·      Bunga tanaman stroberi mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan pistil yang menempel pada receptacle dengan pola melingkar
·      Bunga tersusun dalam inflorensens terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri dari batang utama dan batang cabang. Inflorensens mempunyai 1 bunga primer, 2 sekunder, 4 tersier, 8 kuarterner dan 16 kurner
Fungsi Bunga:
·      Fungsi bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Bunga yang pertama mekar adalah bunga primer. Penyerbukan terjadi di akibatkan bantuan angin, gaya gravitasi dan serangga















L.          Putri Malu ( Mimosa pudica L )

a.    Deskripsi
Putri malu (mimosa pudica) adalah tumbuhan sejenis leguminosa (kacang-kacangan) yang banyak ditemukan pada lahan terbuka seperti pinggiran jalan dan lahan tidur, baik pada lahan yang subur maupun pada tanah yang miskin unsur hara.
Putri malu sangat peka terhadap rangsangan. Berbagai rangsangan yang diberikan (yaitu: sentuhan, diberi hawa panas, dan diberi hawa dingin) kepada putri malu memberikan pengaruh pada prilaku tanaman ini. Perilaku yang ditimbulkan akibat diberi rangsangan yaitu menutupnya daun putri malu.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Class           : Rosidae
Ordo                  : Fabales
Famili                 : Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus                : Mimosa
Spesies               : Mimosa pudica L

c.    Ciri - ciri Umum Putri Malu
Putri malu merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil. Berikut ini ciri-ciri dari putri malu:
Ciri Umum
Penjelasan
Daun
·      Berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna
·      Jumlah anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu
·      Jika daun disentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm
Batang
·      Batang bulat, berambut, dan berduri temple
·      Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah
Akar
·      Akar berupa akar pena yang kuat
Bunga
·      Bunga berbentuk bulat seperti bola
·      Bunga berwarna ungu/merah
Kelopak
·      Sangat kecil, bergigi empat, seperti selaput putih
·      Tabung mahkota kecil, bertaju empat seperti seperti selaput putih
Buah
·      Buah berbentuk polong, pipih seperti garis
Biji
·      Biji bulat dan pipih



M.        Palem Merah ( Cyrtostachys renda )

pinang-merah-cyrtostachys-renda-2

a.    Deskripsi
Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda) yang kemudian ditetapkan menjadi flora maskot provinsi Jambi adalah tanaman hias. Dinamakan Palem Merah lantaran pelepah pinang ini berwarna merah menyala. Dan lantaran warna merah pada pelepah daunnya itu Pinang Merah (Cyrtostachys renda) acapkali disebut Pinang Lipstik. Sayangnya keberadaan Pinang Merah di habitat aslinya makin terancam lantaran eksploitasi besar-besaran untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias. Palem ini pun termasuk salah satu dari 14 jenis palem yang dilindungi di Indonesia. Selain disebut Palem Merah tanaman ini juga dikenal sebagai Pinang Merah dan Pinang Lipstik. Sedang dalam bahasa Inggris, flora identitas provinsi Jambi ini dikenal sebagai Lipstick Palm, Scarlet Palm, Sealing Wax Palm, Red Palm, dan Sumatra Wax Palm. Dalam bahasa latin (ilmiah) tanaman ini disebut sebagai yang bersinonim Cyrtostachys renda Blume dengan Cyrtostachys lakka Becc., Areca erythrocarpa H.Wendl., Areca erythropoda Miq., Bentinckia renda (Blume) Mart., Pinanga purpurea Miq., Pinanga rubricaulis Linden, dan Ptychosperma coccinea Teijsm. & Binn. Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar antara 6-14 meter.
Palem Merah tumbuh di daerah tropis tersebar di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, dan Thailand. Perbanyakan jenis palem ini bisa dilakukan dengan menggunakan biji ataupun dengan memisahkan anakan.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Liliopsida/ Monocotyledonae (Berkeping satu/ monokotil)
Ordo                  : Arecales
Famili                 : Arecaceae
Genus                : Cyrtostachys
Spesies               : Cyrtostachys renda

c.    Ciri - ciri Umum Palem Merah
Merupakan tumbuhan berkeping satu (monokotil) karena memiliki ciri, yaitu:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·      Pada tumbuhan ini akar palem berserabut
Batang
·      Pada umumnya tidak bercabang
·      Pada batangnya terdapat bekas daun berbentuk cincin
·      Dari batang yang terletak diatas tanah, dapat tumbuh beberapa batang yang membentuk rumpun
·      Diameter batangnya ramping dan tidak terlalu besar
Daun
·      Daun umumnya menyirip
·      Mempunyai pelepah daun/ pangkal daun yang melebar
·      Daunnya berwarna hijau cemerlang, bersirip agak melengkung dengan anak-anak daun agak kaku
·      pelepah daunnya berwarna merah
Bunga
·      Bunga pada tumbuhan ini berupa karangan (tongkol)
·      Letak tongkol bunga pada ketiak daun atau pada ujung daun
·      Jumlah mahkota atau jumlah kelopak bunga kelipatan 3 atau 5
Tulang Daun
·      Sejajar atau melengkung
Pembuluh angkut
·      Berkas tidak teratur





















N.          Nangka ( Artocarpus heterophyllus )
Buah nangka

a.    Deskripsi
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class                  : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua/ dikotil)
Ordo                  : Rosales
Famili                 : Moraceae
Genus                : Artocarpus
Spesies               : Artocarpus heterophyllus

c.    Ciri - ciri Umum Nangka
Nangka merupakan tumbuhan dikotil karena memiliki ciri sebagai berikut:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·      Pada tumbuhan ini akarnya berupa akar tunggang yang bercabang-cabang
Batang
·      Tumbuhan ini memiliki batang yang berkambium sehingga dapat membesar
·      Kambium memperbesar batang dengan tumbuh ke dalam membentuk kayu dan keluar membentuk akar
Daun
·      Pada tumbuhan ini letak daun berhadapan – bersilang dan berbentuk lebar atau bervariasi
Bunga
·      Bunga tumbuhan ini mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari kelopak, mahkota, putik dan benang sari dan biasanya kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya.
·      Sedangkan putik pada umumnya satu buah
Pembuluh Angkut
·      Ada 2 macam pembuluh angkut dalam tumbuhan ini, yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya teratur
Tulang Daun
·      Tumbuhan ini memiliki tulang daun menyirip



O.         Dahlia ( Dahlia spp. L )

a.    Deskripsi
Dahlia adalah tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan (perenial), berbunga di musim panas sampai musim gugur. Dahlia adalah bunga nasional negara Meksiko yang juga merupakan negara asal bunga ini.
Dahlia termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan. Pada tahun 1872, negeri Belanda menerima sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari sekotak umbi bunga Dahlia ternyata hanya satu umbi yang berhasil berbunga namun menghasilkan bunga indah berwarna merah dengan daun bunga yang runcing. Ahli tanaman berhasil mengembang biakkan Dahlia yang kemudian dinamakan Dahlia juarezii. Dahlia juarezii merupakan nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida (persilangan) yang terdapat sekarang ini. Tanaman dahlia adalah makanan larva beberapa spesies Lepidoptera (jenis kupu-kupu).
Bunga Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani berkebangsaan Swedia dari abad ke-18 yang bernama Anders Dahl. Dahlia juga merupakan bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington, Amerika Serikat.

b.   Klasifikasi Ilmiah
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub Divisi          : Angiospermae
Class                  : Dicotyledonae
Ordo                  : Asterales
Famili                 : Asteraceae
Genus                : Dahlia
Spesies               : Dahlia spp. L

c.    Ciri-ciri Umum Dahlia
Dahlia merupakan tumbuhan dikotil, berikut ini ciri-ciri dahlia:
Ciri Umum
Penjelasan
Akar
·     Pada tumbuhan ini akarnya berupa akar tunggang yang bercabang-cabang
Batang
·     Tumbuhan ini memiliki batang yang berkambium sehingga dapat membesar
·     Kambium memperbesar batang dengan tumbuh ke dalam membentuk kayu dan keluar membentuk akar
Daun
·     Pada tumbuhan ini letak daun berhadapan – bersilang dan berbentuk lebar atau bervariasi
Bunga
·     Bunga dahlia merupakan bunga yang majemuk karena dalam satu tangkai bunga terdapat banyak bunga tunggal
Pembuluh Angkut
·     Ada 2 macam pembuluh angkut dalam tumbuhan ini, yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya teratur
Tulang Daun
·     Tumbuhan ini memiliki tulang daun menyirip
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan ini, maka yang termasuk ke dalam tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) yaitu Pinus ( Pinus mercusii )
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), berdasarkan jumlah daun lembaga (cotyledon) yang dimilikinya, tumbuhan bunga di bagi menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan biji berkeping dua (dikotil).
Maka yang termasuk tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) yaitu Jukut Jampang (Eleusine indica(L.)Gaertn.), Pisang (Musa paradisiaca), Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain), Palem Merah (Cyrtostachys renda).
Dan yang termasuk ke dalam tumbuhan biji berkeping dua (dikotil) yaitu Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.), Bunga Matahari (Helianthus annus L.), Bunga Terompet (Mandevilla sanderi), Cemara (Casuarina sp.), Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), Eforbia (Euphorbia milii), Stroberi (Fragaria x ananassa), Putri Malu (Mimosa pudica L), Nangka (Artocarpus heterophyllus), Dahlia (Dahlia spp. L).










DAFTAR PUSTAKA

Yani, Riana, dkk. 2004. Biologi Kelas X SMA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka
http://id.wikipedia.org/wiki/dahlia














LAMPIRAN
IMG0114AIMG0076A
IMG0119AIMG0118A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar