BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan pemandangan alam yang dapat kita
jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dataran rendah,
laut, dan sungai. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya.
Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak,
mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks. Kita bedakan dunia
tumbuhan menjadi 2 kelompok besar, yaitu tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan
berpembuluh. Kelompok tumbuhan tak berpembuluh yaitu meliputi alga dan lumut.
Dan tumbuhan berpembuluh meliputi tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan biji.
Pada tumbuhan biji mendominasi permukaan bumi kita. Lebih
kurang 170.000 jenis tumbuhan biji telah ditemukan para ahli taksonomi, lebih
dari separuh jumlah flora dunia yang diperkirakan seluruhnya meliputi 300.000
jenis tumbuhan. Tumbuhan biji merupakan tumbuhan kormus sejati, tubuh dapat
dibedakan antara akar, batang dan daun. Selain itu kelompok tumbuhan ini
memiliki berkas pembuluh angkut berupa pembuluh-pembuluh halus yang memanjang
mulai dari akar, melalui batang menuju daun. Ciri khas tumbuhan biji sebagai
alat perkembangbiakan. Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Maka, kita mengadakan penelitian di daerah palutungan untuk
membahas tentang tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka masalah yang akan
dibahas dalam laporan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana deskripsi tumbuhan/ tanaman biji terbuka/ biji tertutup
yang ada di lokasi penelitian?
2.
Bagaimana klasifikasi tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi
penelitian?
3.
Bagaimanakah ciri-ciri umum tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi
penelitian?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
kegiatan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui deskripsi tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji
tertutup yang ada di lokasi penelitian
2.
Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan/ tanaman yang ada di lokasi
penelitian
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri umum tumbuhan/ tanaman yang ada di
lokasi penelitian
D.
Waktu dan Tempat
Kegiatan
penelitian ini di laksanakan pada tanggal 23 April 2011.
Pkl 10.00-15.00 WIB.
Lokasi
penelitian adalah di Resort Palutungan, Desa
Cisantana, Taman
Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
E.
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam pengambilan data adalah alat kamera dan alat tulis. Bahan
dan obyek yang digunakan adalah Tumbuhan
yang ada di lokasi palutungan dan kita ambil contoh hanya beberapa tumbuhan
saja.
F.
Sumber Data
Pengumpulan data melalui
observasi yang dilakukan di lokasi
tersebut serta melalui pengamatan lapangan, pencatatan
serta pendokumentasian. Adapun sumber data
yang kami gunakan yaitu buku panduan tentang “Tumbuhan Biji” serta
sumber-sumber lain yang relevan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Tumbuhan Biji Terbuka
(Gymnospermae)
1.
Ciri dan Struktur Gymnospermae
a.
Ciri Morfologi
1)
Umumnya merupakan tumbuhan berkayu,
berupa pepohonan atau perdu
2)
Sistem perakarannya serabut
3)
Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak
cabang atau tidak sama sekali
4)
Daunnya kecil, tebal, atau seperti jarum
5)
Alat perkembangbiakannya disebut
strobilus
6)
Bunga sesungguhnya belum ada
b.
Ciri Anatomi
1)
Batang dan akar berkambium sehingga
dapat tumbuh membesar
2)
Ujung akarnya terlindung oleh tudung
akar atau kaliptra
3)
Endodermis pada akar maupun batang
mengandung banyak zat tepung
4)
Pada silinder pusat akar dan batang
terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna
2.
Daur Hiidup Gymnospermae
Pada generasi sporofit, tumbuhan
gimnosperma menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspore.
Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit dan berisi serbuk sari. Setelah
dilepas, butir-butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Sementara itu,
megaspore berkembang menjadi megagametofit. Pada saat penyerbukan, serbuk sari
melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui
buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang berkembang
menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, maka
biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.
Gambar Daur Hidup Gymnospermae
3.
Klasifikasi Gymnospermae
a.
Divisi Pinophyta (Konifer)
Sebanyak kurang lebih 550 spesies
dari anggota divisi ini memiliki habitus berupa semak, perdu atau pohon.
Konifer sering disebut pohon jarum karena memiliki tajuk berbentuk kerucut dan
memiliki daun berbentuk jarum. Beberapa contoh konifer :
1)
Ordo Texales, terdiri atas famili Taxaceae (contoh: Taxus baccata,
Torreya dan Austrotuxus) dan famili Cephalotaxaceae (contoh: Cephalotaxus
fartanei dan Amentotaxus
2)
Ordo Araucariales, terdiri atas famili
Araucariaceae. Contoh : Araucaria cunninghamii, Agathis alba
3)
Ordo Podocarpalles, terdiri atas famili
Podocarpaceae. Contoh: Podocarpus imbricata
4)
Ordo Pinales, terdiri atas famili
Pinaceae. Contoh: Pinus silvestris
5)
Ordo Cupressales, terdiri atas famili
Taxodiaceae (contoh: Taxodium distichum dan Sequoia gigantea) dan
famili Cupressaceae (contoh: Juniperus communis, Thuya gigantea,
dan Thuya occidentalis)
b.
Divisi Cycadophyta (Tumbuhan sikad)
Tumbuhan sikad merupakan tumbuhan
berkayu yang tidak atau sedikit bercabang. Bunga tersusun dalam strobilus
berumah dua. Anggota tumbuhan sikad dikelompokkan dalam ordo Cycadales dan
famili Cycadaceae. Sampai sekarang telah tercatat 100 spesies tumbuhan sikad.
Tumbuhan ini telah menyebar hampir di seluruh dunia, yaitu meliputi Benua
Amerika, Asia, dan Australia. Contoh: Cycas rumphii, Dioon edule, Ramia
floridiana
c.
Divisi Ginkgophyta (Pohon Rambut Dara)
Pohon rambut dara memiliki habitus
berupa pohon bertunas panjang dan pendek. Daunnya bertangkai panjang berbentuk
kipas dengan tulang daun bercabang seperti garpu. Pohon rambut dara
dikelompokkan dalam ordo Ginkgoales dan famili Ginkgoceae. Contoh: Ginkgo biloba
d.
Divisi Gnetophyta (Gnetofita)
Sebanyak 90 spesies gnetofita
merupakan tumbuhan berkayu yang batangnya ada yang bercabang, tidak bercabang,
atau terdiri atas hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekundernya terdapat vasa
(trakea). Daun-daunnya tunggal berhadapan dan bunganya berkelamin tunggal.
Contoh:
1)
Ordo Ephedrales, terdiri atas famili Ephedraceae. Contoh: Ephedra
altissima
2)
Ordo Gnetales, terdiri atas famili
GnetaceaeContoh: Gnetum gnemon (melinjo)
3)
Ordo Welwitschiales, terdiri atas famili
Welwitsciaceae. Contoh: Welwitschia mirabilis
4.
Manfaat Gymnospermae
a.
Sebagai bahan bangunan. Contoh: Podocarpus imbricata, Pinus
silvestris, Thuya
b.
Sebagai bahan baku ukiran. Contoh: Texus
baccata
c.
Sebagai bahan baku kertas. Contoh:
beberapa jenis cemara
d.
Sebagai penghasil getah Contoh: Pinus
merkusii, pohon damar
e.
Sebagai bahan makanan atau minuman.
Contoh: buah pohon juniper dan melinjo
f.
Sebagai bahan obat-obatan. Contoh: Ginkgo
biloba dan Abies balsamea
B.
Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
1.
Ciri-ciri Morfologi
Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai
ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
a.
Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun telah dapat dibedakan
dengan jelas. Tumbuhan ini telah memiliki bunga sesungguhnya (telah memiliki
kelopak, mahkota bunga, benangsari, dan putik).
b.
Bentuk daunnya pipih, lebar, dan
memiliki susunan urat daun beraneka ragam, ada yang menyirip, menjari,
menyirip-menjari, sejajar melengkung, dan lain-lain.
c.
Tumbuhan ini berkembang biak secara
kawin dengan alat perkembangbiakan yang terdapat pada bunga, terdiri atas alat
kelamin jantan berupa benang sari serta alat kelamin betina berupa putik.
Pembuahannya merupakan pembuahan ganda, artinya sekali proses pembuahan terjadi
dua hasil, yaitu:
1)
Peleburan sel antara sel telur dan spermatozoid menghasilkan embrio
atau lembaga, dan
2)
Peleburan antara inti kandung lembaga
dan spermatozoid menghasilkan putik lembaga atau calon endosperma.
3)
Selang waktu antara penyerbukan dan
pembuahan relatif singkat.
4)
Lembaga atau embrionya tersimpan di
dalam bakal biji. Bakal biji terlindung oleh daun buah sehingga bakal biji
tidak tampak dari luar.
2.
Daur Hidup Angiospermae
Inti kandungan lembaga primer
membelah tiga kali berturut-turut sehingga terbentuk delapan inti, yaitu
a.
Tiga inti di daerah mikropil, 1 sel telur 2 sel pengapit sel telur
(sinergid)
b.
Tiga inti di daerah kalaza (antipoda)
c.
Dua inti bergerak ke bagian tengah
kanduga lembaga kandungan sekunder
Pada angiospermae, proses pembentkan
lembaga atau embrio dapat terjadi melalui proses pembuahan dan tanpa
proses pembuahan. Kedua macam proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Pembentukan lembaga melalui proses pembuahan
1)
Spermatogenesis (proses pembentukan sperma)
Di dalam benang sari (mikospora) mikrosporangia sel induk
mikospora sebuk sari (jumlah kromosom sama
dengan setengah sel induk)
2)
Oogenesis (proses pembentukan ovum)
Di dalam putik
(megaspore/makospora) megasporangia sel induk megaspore. Megaspore didalam ovula terjadi
3 kali mitosis membentuk 8 sel .
Antipoda : 3 buah
IKLS
: 2 buah
Sinergid : 2 buah
Ovum : 1 buah
3)
Berdasarkan cara buluh serbuk sari mencapai kandungan lembaga di
dalam bakal biji, pembuahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
a)
Porogami, pembuahan yang terjadi apabila buluh serbuk sari masuk
melalui mikropil
b)
Aporogami, pembuahan yang terjadi apabila
buluh serbuk sari masuk tidak melalui mikropil
b.
Pembentukan Lembaga tanpa proses pembuahan
Beberapa angiosperma adapt membentuk
(embrio) tanpa melalui proses pembuahan (apomiksis), yaitu:
1)
Partogenesis, terbentuknya lembaga dari sel telur yang tidak
dibuahi
2)
Apogamic, terbentuknya lembaga dari begian-bagian lain di dalam
kandungan lembaga. Misalnya,sel sinergid
3)
Embrio adventif, terbentuknya lembaga dari salah satu sel sporofit.
Misalnya salah satu sel nuselus yang tumbuh menjadi lembaga kemudian masuk ke
dalam kandungan lembaga
Daur hidup Angiospermae
3.
Klasifikasi Angiospermae
Dibedakan menjadi dua kelas, yaitu
Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu), dan Dicotyledonae (tumbuhan
berkeping dua).
a.
Kelas Monocotyledonae
Contoh tumbuhan berkeping satu adalah padi,
gandum, jagung, kelapa, tebu.
Ciri-ciri
Monocotyledonae:
1)
Susunan akarnya adalah serabut. Ujung akarnya terlindung oleh
kaliptra(tudung akar).
2)
Batangnya tampak jelas, dengan ruas-ruas yang jelas pula. Umumnya,
batang monokotil jarang bercabang, kecuali dari suku gramineae.
3)
Bentuk daunnyaberaneka ragam dengan urat daun sejajar atau
melengkung.
4)
Bagian-bagian bunganya, seperti kelopak bungan dan mahkota bunga
berjumlah tiga atau kelipatan tiga.
5)
Bijinya hanya mempunyai sebuah keping atau kotiledon.
6)
Pada umumnya, akar maupun batang monootil tidak mempunya kambium.
Oleh sebab itu pada umumnya tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar,
kecuali pohon suci, dan nanas seberang.
7)
Pada stele batang terdapat ikatan pembuluh atau fasis bertipe
kolateral tertutup. Letak fasis ini tidak teratur.
Kelas
Monocotyledonae dapat dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu: Poales, Cyperales,
Zinguberales, Liliales, Bromeliales, Orchidales, dan
Arecales.
b.
Kelas Dicotyledonae
Ciri-ciri
Dicotyledonae:
1)
Akar, batang, dan daun sudah sempurna. Akarnya tersusun atas akar
tunggang.
2)
Batangnya sangat bervariasi, ada yang keras, ada yang berair dengan
ruas-ruas yang tidak jelas. Pada batangnya terdapat banyak cabang.
3)
Bentuk daunnya beraneka ragam, dengan urat daun yang tersusun
menyirip atau menjari.
4)
Tumbuhan kelas ini berkembang biak secara kawin. Alat
perkembangbiakannya terdapat pada bunga, terdiri atas benang sari dan putik.
Hasil pembuahannya adalah lembaga yang tersimpan di dalam biji. Pada waktu biji
berkecambah, kotiledonnya terbelah menjadi dua.
5)
Bagian bunga berjumlah lima atau kelipatan lima.
6)
Ujung akar dan pucuk batangnya tidak diselubungi oleh suatu
pelindung.
7)
Akar dan batangnya mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar.
8)
Pada stele terdapat fasis. Fasis pada akar bertipe radial,
sedangkan pada batang bertipe kolateral terbuka.
9)
Letak fasis pada batang sejajar dengan permukaan batang.
Tumbuhan
Dicotyledonae dapat dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu:
1)
Subkelas Monochlamidae atau Apetalae
Anggota subkelas ini adalah tumbuhan dikotil
yang tidak memiliki mahkota bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini
antara lain famili Piperaceae, Moraceae, dan Euphorbeaceae.
2)
Subkelas Dialypetalae
Anggotanya meliputi tumbuhan yang helaian
mahkota bunganya antara yang satu dengan yang lainnya saling lepas. bunga.
Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Annonaceae,
Myristicaceae, Mimosaceae, Papilionaceae, Myrtaceae, Malvaceae, dan Rutaceae.
3)
Subkelas Sympetalae
Tumbuhan suku bunga ini memiliki bunga dengan
mahkota bunga atau kelopaknya saling berhubungan. bunga. Tumbuhan yang termasuk
dalam tumbuhan ini antara lain famili Solanaceae, Convolvulaceae, Labiatae,
Rubiaceae, dan famili Cucurbitaceae.
4.
Manfaat Angiospermae
a.
Sebagai sumber bahan makanan:
1)
Sumber Karbohidrat
Seperti tanaman padi (Oryza sativa),
jagung (Zea mays), gandum (Tritichum sativum), ketela pohon (Manihot
utilisima), dan tebu (Saccharum officinarum).
2)
Sumber protein
Kedelai (Glycine max) dan kacang
hijau (Phaseolus radiatus).
3)
Sumber lemak
Kelapa (Cocos nucofera), kelapa
sawit (Elaeis guineensis), wijen (Sesamum indicum), dan kacang tanah (Arachis
hypogaea).
4)
Sumber vitamin dan mineral
Kubis (Brassica oleracea), tomat
(Solanum lycopersicum), buncis (Phaseolus vulgaris), kapri (Pisum sativum),
jeruk (Citrus sp.).
b.
Sebagai sumber bahan sandang, misalnya kapas (Gossypium sp.), rami
(Boehmeria sp.), dan rosela (Hibiscus sabdariffa).
c.
Bahan obat-obatan, misalnya kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih
(Eucaliptus alba), dan kencur (Kaemferia galanga).
d.
Sumber bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi
(Coffea sp.), cengkih (Eugenia aromatica), the (Camellia sinensis)
e.
Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang lain,
misalnya jati (Tectona grandis), sengon (Albizia sp.), bambu, rotan,
karet, dan mahoni.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Cabai Rawit ( Capsicum frutescens L. )

a. Deskripsi
Cabai
rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum annum. Selain di Indonesia, ia
juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap
cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala
Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas
cabai lainnya. Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit"
(Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi
pemberani.
b. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class :
Magnoliopsida/ Dicotyledonae
(Berkeping dua / dikotil)
Sub
Class :
Asteridae
Ordo :
Solanoles
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum frutescens L.
c. Ciri - ciri Umum Cabai Rawit
Cabai Termasuk Tumbuhan Tingkat Tinggi. Dan Tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) dan termasuk tumbuhan dikotil, berikut ini penjabarnnya:
Ciri umum
|
Penjelasan
|
Daun
|
· Lebar, bervariasi, Daun tunggal/ majemuk
|
Tulang
daun
|
· Menyirip/menjari
|
Bunga
|
· Mahkota bunga berjumlah 2,4,5
|
Lembaga/
kecambah
|
· Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar tunggang
yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk sistem akar tunggang
· Ujung akar lembaga dan ujung pucuk lembaga tidak
mempunyai pelindung khusus
|
Biji
|
· Biji mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga
|
Batang
|
· Bercabang, berkambiun
· Batang berbuku-buku dan ruas tidak jelas
|
Pembuluh
angkut
|
· Berkas teratur
|
Akar
|
· Tunggang
|
B.
Jukut Jampang ( Eleusine indica (L.) Gaertn.
)

a.
Deskripsi
Herba, dengan
perakaran yang kuat, berumpun dengan jumlah sedikit. Buluh sering bercabang
pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bias mencapai 50 cm, tiap buku
terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru
Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang.
Perbungaan tegak
berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah
berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga. Tumbuh
di daerah pantai sampai ketinggian 1.600 m dpl. Penggunaan, Daun
digunakan sebagai obat bisul dan penyubur rambut.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class :
Liliopsida/ Monocotyledonae
(Berkeping satu / monokotil)
Sub
Class :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili : Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus :
Eleusine
Spesies :
Eleusine indica (L)
Gaertn
c. Ciri - ciri Umum Jukut Jampang
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk tumbuhan monokotil
berikut ini penjabarnnya:
Ciri umum
|
Penjelasan
|
Daun
|
· Panjang berbentuk pita
· Tiap buku terdapat 3-5 daun yang saling
menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru
· Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus
penjang
|
Bunga
|
· Perbungaannya yaitu tegak berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir
yang dibawah berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12
bunga
|
Tulang daun
|
· Sejajar/ melengkung
|
Batang
|
· Tidak bercabang, tidak berkambium
|
Pembuluh angkut
|
· Berkas tidak teratur
|
Akar
|
· Serabut
· Perakarannya kuat, berumpun dengan jumlah
sedikit Buluh sering bercabang pada
bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bias mencapai 50 cm
|
Habitat
|
· Tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 1.600
m dpl
|
C.
Bunga Matahari ( Helianthus annus L. )

a.
Deskripsi
Bunga
matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan
semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae)
yang populer, baik sebagai tanaman
hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga
tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala
bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini
sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga
kecil pada satu bongkol. Bunga
matahari merupakan bunga nasional RRC
dan bunga resmi negara bagian Kansas,
Amerika Serikat.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida/ Dicotyledonae
(Berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas :
Asteridae
Ordo :
Asterales
Famili : Asteraceae
Genus :
Helianthus
Spesies :
Helianthus annus L.
c. Ciri – ciri Umum Bunga Matahari
Tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk tumbuhan dikotil berikut ini penjabarnnya:
Ciri
Umum
|
Penjelasan
|
Biji
|
|
Daun
|
· Lebar, bervarias, Daun
tunggal
|
Tulang
daun
|
· Sejajar/melengkung
|
Bunga
|
· Mahkota bunga
berjumlah 2,4,5
· Terdapat dua tipe
bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar
berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga tabung ini
jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Bunga tumbuhan ini
sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang
besar (diameter bisa mencapai 30cm).
· Bunga ini
sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga
kecil pada satu bongkol.
|
Batang
|
· Bercabang, berkambium
dan batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang.
|
Pembuluh
angkut
|
· Berkas teratur
|
Akar
|
· Tunggang
|
Penyerbukan
|
· Penyerbukan
terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang
cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama
tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme
|
D.
Pisang ( Musa paradisiaca )

a. Deskripsi
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika
matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan
hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga
dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiacal
c.
Ciri - ciri Umum Pisang
Tumbuhan pisang termasuk tumbuhan
monokotil, berikut penjelasannya:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Akar
pisang yaitu memiliki sistem akar serabut
|
Batang
|
· Batang
pisang disebut batang semu, karena sebenarnya bukan batang melainkan pelepah
daun yang membungkus batang, dan tidak terdapat kambium serta tidak bisa
tumbuh berkembang menjadi membesar
|
Daun
|
· Daun
pisang berbentuk lanset dan bertulang daun menyirip
· Daun
mempunyai pelepah (upin) yang membungkus batang
· Daun
pisang berbentuk melengkung atau sejajar
|
Bunga
|
· Bunga
berupa kewangan bunga dengan banyak bunga
· Mahkota
bunga berjumlah 3
|
Tulang daun
|
· Sejajar atau melengkung
|
Pembuluh
angkut
|
· Berkas
tidak teratur
|
Alat Kelamin
|
· Berkelamin
satu atau dua
|
E.
Bunga Terompet ( Mandevilla sanderi )

a.
Deskripsi
Mandevilla sanderi disebut juga sebagai bunga terompet karena bunga yang muncul mirip seperti
terompet. Tanaman ini diyakini berasal dari wilayah Florida, Amerika Serikat
dengan kombinasi warna yang beragam mulai dari merah, putih, dan pink. Bentuk
kelopak juga cukup beragam salah satunya mampu tumbuh menumpuk seperti halnya Adenium
dokson/ bunga mawar. Mandevilla
sangat menyukai panas hingga bunganya gampang bermunculan.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping
dua / dikotil)
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Mandevilla
Spesies : Mandevilla sanderi
c.
Ciri - ciri Umum Bunga Terompet
Bunga terompet merupakan tumbuhan berkeping dua/ dikotil.
Berikut ini ciri-ciri dari bunga terompet, yaitu:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Biji
|
· Biji
mempunyai lembaga dengan 2 lembaga
|
Lembaga/
kecambah
|
· Akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar tungggang yang bercabang-cabang dan
akhirnya membentuk sistem akar tunggang
· Ujung
akar lembaga dan ujung pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung khusus
|
Batang
|
· Batang
dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang, bercabang-cabang, buku-buku
dan ruas tidak jelas
|
Daun
|
· Daun tunggal atau majemuk,
seringkali disertai daun penumpu, jarang mempunyai upih
· Daun duduknya tersebar atau
berkarang
· Tulang daun menjari atau menyirip
|
Bunga
|
· Bagian-bagian
bunga berjumlah 2, 4 atau 5
|
Anatomi
|
· Baik
akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar
(pertumbuhan sekunder)
· Letak
berkas pembuluh melingkar
|
F.
Lidah Mertua ( Sansevieria
trifasciata Prain )

a.
Deskripsi
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang
cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat
tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria
dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam.
Sansevieria mempunyai
banyak nama. “ Lidah mertua (mother-in-law tongue)” merupakan julukan yang
kerap diberikan pada tanaman tak berdahan ini. Ada juga yang menamakannya
“tanaman pedang-pedangan” karena bentuk daunnya yang runcing menyerupai pedang.
Beberapa yang lain menyebutnya “tanaman ular” (snake plant) karena pada
beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi
yang tinggi terhadap lingkungan juga dapat menyerap bahan beracun, seperti
karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping
satu / monokotil)
Sub
Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Sansevieria
Spesies : Sansevieria trifasciata
Prain
c.
Ciri - ciri Umum Lidah Mertua
Lidah mertua termasuk ke dalam tumbuhan biji berkeping
satu/ monokotil. Berikut ini ciri-ciri umum dari tanaman lidah mertua:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Merupakan
tumbuhan berbiji tunggal (monokotil), sehingga tanaman ini berbentuk serabut
· Sansevieria
yang baik dan sehat akan menampilkan perakaran yang banyak dan berwarna
putih. Akar berwarna putih ini tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar
ke segala arah di dalam tanah/ yang biasa disebut rhizome/ rimpang, yang
merupakan modifikasi dari batang
|
Rimpang
(Rhizoma)
|
· Pada
tanaman ini terdapat organ yang menyerupai batang yang disebut rimpang/
rhizoma, organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari-sari makanan
hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam perkembangbiakan. Rimpang
menjalar di bawah permukaan tanah. Ujung organ ini merupakan jaringan
meristem yang selalu tumbuh memanjang
|
Daun
|
· Tanaman
sansevieria dikenal dengan berdaun tebal dan banyak mengandung air (fleshy
dan succulent) sehingga dengan struktur daun seperti ini membuat sansevieria
tahan terhadap kekeringan. Hal tersebut dikarenakan proses penguapan air dan
laju transpirasi dapat ditekan
· Daun
tumbuh di sekeliling batang semu di atas permukaan tanah
· Bentuk
daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya
· Tulang
daun sejajar
|
Bunga
|
· Bunga
sansevieria terdapat dalam malai yang tumbuh tegak dari pangkal batang
· Bunganya
uniseksual yaitu memiliki bunga betina dan bunga jantan
· Bunga
yang memiliki putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari
disebut bunga jantan
· Mahkota
bunga jantan dan betina sansevieria berwarna putih kekuningan.
· Bunga
ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam hari
|
Biji
|
· Biji
dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik
· Biji
sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan monokotil lainnya
· Biji
akan masak setelah berumur 2-5 bulan/ tergantung spesiesnya
· Bagian
paling luar dari biji berupa kulit tebal yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung
· Pada
bagian dalam biji terdapat dua embrio yang merupakan bakal calon tanaman. Hal
ini memungkinkan akan menghasilkan 2 jenis tanaman baru yang berbeda
|
G.
Cemara ( Casuarina sp. )

a.
Deskripsi
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat dibelahan Bumi Selatan. Terutama di wilayah tropis Dunia
Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Cemara sendiri
merupakan tumbuhan hijau abadi yang sepintas
lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan
seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan
ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga
betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan. Casuarina
sp. adalah tumbuhan berkayu (pohon), habitusnya menyerupai Coniferinae.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Spesies : Casuarina sp.
c.
Ciri - Ciri Tumbuhan Cemara
Tumbuhan Cemara merupakan Tumbuhan Biji
Tertutup (Angiospermae). Angiospermae
berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal
buah. Namun, sekarang tumbuhan ini disebut juga tumbuhan bunga yang
merupakan anggota dari Divisio Anthophyta. Cemara termasuk ke dalam Tumbuhan
Biji Berkeping Dua (Dikotil). Berikut ini
ciri-ciri tumbuhan cemara:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Habitus
|
· Pohon,
tinggi
![]() |
Akar
|
· Tungggang
· Bercabang
|
Batang
|
· Batang
tegak, berkayu, silindris, kasar
· Cabang-cabang
muda berwarna hijau berbuku-buku
· Batang
berkambium
· Bentuk
batang cemara bulat
· Percabangan
batang cemara menggarpu
· Percabangan
monopodial
|
Daun
|
· Daunnya
majemuk, tersebar, dan berbuku-buku panjang 10-15 cm, berwarna hijau
· Daun
tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang (penampilannya
seperti Coniferae).
· Tulang
daun terlihat seperti jarum
· Bentuk
daun cemara seperti jarum
· Pada
duduk daun berberkas
· Pangkal
daunnya meruncing
· Ujung
daun cemara meruncing
|
Bunga
|
· Bunga
berkelamin tunggal.
· Bunga
betina berbentuk bongkol pada cabang-cabang pendek, tanpa hiasan bunga, bunga
dilindungi daun pelindung yang berkayu.
· Bunga
betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan
· Bunga
jantan berupa benang sari berbentuk bulir di ujung cabang muda
· Bunga
majemuk, bulir jantan silindris, tebal 1-1,55 mm, berwarna keputih-putihan
|
Buah
|
· Buahnya
kotak
· Panjang
5-6 cm, lebar 2-3 cm
· Warna
buah coklat
|
Biji
|
· Biji
cemara pipih
· Berwarna
cokelat
|
H.
Pinus ( Pinus mercusii )

a.
Deskripsi
Tusam atau pinus adalah sebutan bagi
sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung dalam marga Pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau pinus
biasanya ditujukan pada tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et
deVries).
Pinus mercusii
dengan nama daerah tusam banyak dijumpai tumbuh di belahan bumi bagian selatan.
Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut mempunyai perakaran cukup dalam dan
kuat.
Manfaat dari
jenis pohon ini cukup banyak. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan
ringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir/ kayu lapis.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio :
Pinophyta
Class :
Coniferopsida
Ordo :
Coniferales
Familia :
Pinaceae
Genus :
Pinus
Spesies :
Pinus mercusii
c.
Ciri - ciri Umum Pinus
Tumbuhan Pinus merupakan Tumbuhan Biji
Terbuka (Gymnospermae). Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos
(telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak
terlindung dalam bakal buah (ovarium).
Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau
terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
sementara pada tusam biji terletak pada
runjungnya. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus.
Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri umum
pinus:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Habitus
|
· Semak,
perdu atau pohon dengan tajuk berbentuk kerucut (conus)
· Pohon,
tinggi 10-40m
|
Biji
|
· Mempunyai
tiap sisik 2 biji bersayap.
· Biji
berkembang didalam satu runjung.
· Bakal
biji terbuka.
· Biji
bersayap tipis.
· Biji
terletak pada runjungnya
|
Akar dan Batang
|
· Akar
dan batang berkambium yang selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
· Sistem
perakarannya adalah sistem akar tunggang.
· Memiliki
batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
· Batang
utama lurus ke atas dan berkayu
· Batang
bulat, keras
· Batang
bercabang horisontal
· Batang
berwarna cokelat
|
Daun dan
Ranting
|
· Daunnya
jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem
pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya.
· Daun
bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun
spiral; sisik dan braktea lepas.
· Panjang
daun 10-20cm
· Pangkal
daun diselubungi sisik berupa selaput tipis
· Warna
daun hijau
· Ranting
pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk jarum.
|
Bunga
|
· Belum
memiliki bunga yang sesungguhnya
· Bunga jantan bertumpuk pada tunas
yang muda, panjang
![]()
· Bunga betina di ujung tunas yang
muda
|
Buah
|
·
Bentuk
kerucut berperisai seperti sisik, ujungnya berbentuk jajaran genjang, panjang
![]() |
|
· Bulat telur, pipih, bersayap,
mudah terlepas, panjang
![]() |
Penyerbukan
|
· Makrosporofil
(daun buah) dengan bakal biji (makrosporangium) yang nampak menempel padanya.
· Makro dan mikrosporofil terpisah.
· Serbuk sari jatuh (pada tetes penyerbukan)
langsung pada bakal biji.
· Anemogami
(penyerbukan dengan bantuan angin)
|
Waktu
Penyerbukan
|
· Jarak
waktu antara penyerbukan
· sampai
pembuahan relatif panjang
|
Pembuahan
|
· Pembuahan
tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur)
· Serbuk
sari dengan dua gelembung udara dan cotyledon banyak
|
Alat reproduksi
|
· Berupa
strobilus, mengandung daun buah dan serbuksari.
· Strobilus jantan menghasilkan
serbuk sari yang mengandung sel sperma.
· Strobilus betina mengandung bakal
biji yang berisi sel telur.
· Tusam
kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu
tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa
spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).
|
Xilem dan Floem
|
· Xilem terdiri atas trakeida saja
· Floem tanpa sel-sel pengiring
|
I.
Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia )

a.
Deskripsi
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki
diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging
buah
masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Jeruk nipis, yang sering dinamakan
secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya
untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional,
perasan langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan bersama
dengan kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat
batuk.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class :
Magnoliopsida/ Dicotyledonae
(Berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas :
Rosidae
Ordo :
Sapindales
Spesies :
Citrus aurantifolia
c.
Ciri - Ciri Umum Jeruk Nipis
Jeruk nipis merupakan
Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae). Angiospermae berarti
biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal
buah. Jeruk nipis termasuk
ke dalam Tumbuhan Biji Berkeping Dua (Dikotil). Berikut ini ciri-ciri tumbuhan jeruk nipis:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Habitus
|
· Tumbuhan
perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama
· Termasuk
salah satu jenis citrus Geruk
· Banyak
memiliki dahan dan ranting
|
Batang
|
· Memiliki
batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang
biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri dari kayu
· Batangnya
berbentuk bulat (teres), berduri (spinosus), pendek, kaku dan juga tajam
· Permukaan
kulit luarnya berwarna tua dan kusam
· Arah
tumbuh batangnya mengangguk, dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas
tetapi lalu ujungnya lalu membengkok lagi ke bawah
|
Daun
|
Makroskopik:
· Daunnya
berwarna hijau dan berwarna segar, tetapi kalau sudah tua warna kulitnya
menjadi kuning, tangkai daun bersayap sempit
· Helaian
daun berbentuk jorong sampai bundar telur lonjong, pangkal bulat, ujung
tumpul, tepi beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap,
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda
· Panjang
daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm.
· Tulang
daunnya menyirip
· Tangkai
bersayap hijau dan lebar 5-25 mm
Mikroskopik:
· Pada
penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas yang terdiri
dari 1 lapis sel berbentuk segi empat memanjang, terdapat lapisan kutikula
· Epidermis
bawah terdiri dari 1 lapis sel serupa dengan sel epidermis atas dengan ukuran
lebih kecil, terdapat stomata. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri
dari 2 lapis sel, berbentuk silindrik, tersusun agak rapat, terdapat kristal
kalsium oksalat berbentuk prisma, rongga minyak berbentuk skizolisigen dan
terdapat banyak di bagian atas daun, jaringan bunga kareng terdiri dari
beberapa lapis sel, bentuk poligonal, berkas pembuluh tipe kolateral,
dikelilingi serabut sklerenkim, pada sayatan paradermal terdapat epidermis
antikliral rata
· Epidermis
bawah berbentuk poligonal, dinding antiklinal agak berombak, stomata tipe
parastik
|
Bunga
|
· Bunga
berukuran majemuk/ tunggal yang tumbuh di ketiak daun/ di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm berwarna putih, bunganya harum
· Kelopak
bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm
berwarna putih kekuningan
· Daun
mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang
0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih
|
Buah
|
· Buahnya berbentuk bulat sebesar
bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau
kekuning-kuningan
· Permukaan buahnya licin dan
berkulit tipis
· Buahnya terdiri dari beberapa
ulas, rasanya ada yang asam dan ada yang manis
|
Kulit Buah
|
Lapisan
Kulit Buah:
·
Lapisan
luar yang kaku menjangat dan mengandung banya kelenjar minyak astiri, yang
mula-mula berwarna hijau tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi
kuning/ jingga. Lapisan ini disebut flavedo
·
Lapisan
tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo
·
Lapisan
dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam
ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung berair, dan bijinya terdapat
bebas di antara gelembung-gelembung ini
Makroskopik:
· Kepingan panjang/ berbentuk
spiral, melengkung/ datar; panjang sampai 15 mm, lebar kurang lebih 3 mm;
keras
· Permukaan luar berbenjol-benjol,
perut gagang buah berupa lingkaran lebih menonjol
· Permukaan dalam lebih rata, warna
putih dengan bercak kuning kecokelatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan
warna kehijauan bergaris tengah lebih kurang 1 mm
· Berkas patahan tidak berserabut
Mikroskopik:
· Epidermis terdiri dari selapis
sel bentuk 4 persegi panjang, berkutikula; stomata tipe anomostik dengan 4
sel tangga
· Flavedo berupa jaringan parenkim,
berupa sel berisi kristal kalsium oksalat berbentuk prisma
· Albedo berupa jaringan parenkim,
ukuran sel lebih besar dari flavedo, makin ke dalam dinding sel makin tebal,
beberapa sel berisi kalsium oksalat berbentuk prisma
· Pada flavedo dan alfedo terdapat
rongga minyak skizo lisigen, ukuran beraneka ragam
· Berkas pengangkut tipe kolateral,
tersebar pada bagian dalam albedo
|
Akar
|
· Jenis
akar dari tanaman jeruk nipis ini adalah akar tunggang/ akar primer dimana
berkembang melalui apex embrio yang ditentukan dari semula.
|
Biji
|
· Bijinya
banyak kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang
· Memiliki
lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen)
|
J.
Eforbia ( Euphorbia milii )

a.
Deskripsi
Euphorbia milii merupakan
salah satu spesies dari 2000 spesies lain dari genus Euphorbia. spesies yang
asli diberi nama E. milii varietas splendens/E.splendens. varietas ini tumbuh
sedikit menjalar (scrambing), memiliki seludang bunga (cyathia) berwarna merah
berukuran 1 cm dan berbunga sejati berwarna kuning. E. splendens dapat tumbuh
mencapai 60-240 cm. selain E.
splendens yang berbunga merah, ada juga yang berwarna kuning yaitu varietas
lutea yang berukuran lebih pendek dari berbunga merah. Sekarang ini para pemuliaan tanaman
sudah banyak mengembangkan E.milii. Salah satu Negara yang mengembangkan E.
milii sampai saat ini adalah Thailand. Selain Thailand, Indonesia dan Malaysia
juga sudah mulai membudidayakan E. milli. Di Indonesia, euphorbia ini dikenal
dengan nama Pakis giwang.
E. milii memiliki sifat genetik yang
tidak stabil karena memiliki beberapa kromosom pengendali sifat. Dari induk
yang sama akan dihasilkan banyak varietas keturunan baru.Pemurnian varietas
perlu dilakukan untuk mendapatkan sifat yang relatif stabil, baik dari segi
morfologi, produktifitas,maupun resistensi terhadap hama dan penyakitnya.
Meskipun dapat tumbuh didaerah tropis dan subtropis, E.milii lebih menyukai temperatur panas dan pencahayaan penuh, sehingga kurang berkembang dinegara subtropis.
Meskipun dapat tumbuh didaerah tropis dan subtropis, E.milii lebih menyukai temperatur panas dan pencahayaan penuh, sehingga kurang berkembang dinegara subtropis.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class :
Magnoliopsida/ Dicotyledonae
(Berkeping dua / dikotil)
Ordo :
Malpighiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies :
Euphorbia
milii
c.
Ciri - ciri Umum Eforbia
Eforbia merupakan Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil. Berikut ini ciri-ciri dari bunga
eforbia:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Habitus
|
· Semak,
tahunan, tegak, tinggi 40-180 cm
|
Batang
|
· Batangnya
persegi, bulat, berduri tajam rapat dan panjang duri 3-5 cm
· Percabangan
rapat, bergetah, coklat kelabu
|
Daun
|
· Daun
tunggal, di ujung batang
· Duduk
berseling tangkai pendek
· Helaian
daun bentuk lonjong/ oval
· Pangkal
dan ujung runcing, tepi rata, panjang 3-5 cm, lebar 1,5-2 cm, permukaan licin
· Pertulangan
menyirip berwarna hijau
|
Bunga
|
· Majemuk
· Terletak
di ketiak daun
· Berbentuk
payung
· Ibu
tangkai bunga panjang 5-10 cm, warna merah ungu
· Kelopak
2 helai, bentuk ginjal, halus, panjang 8-13 mm, warna merah
· Bakal
buah menumpang
· Benang
sari dan putik membentuk prisma, panjang 1-2 mm, warna merah
· Mahkota
5 helai panjang 1-2 mm, berlepasan, warna merah
|
Buah
|
· Buah
kotak
· Bentuk
bulat kecil, berwarna putih kehijauan
|
Biji
|
· Bentuk
bulat, kecil, berwarna cokelat
|
Akar
|
· Serabut,
berwarna cokelat kehitaman
|
Jaringan
Xylem
|
· Mengeluarkan
eksudat putih disebut dengan getah susu (milky sap)
|
Organ Seksual
|
· Organ seksual jantan dan betina
lengkap
|
K.
Stroberi (Fragaria x ananassa)

a. Deskripsi
Stroberi
atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei,
dari bahasa Belanda
aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di
dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria
(stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae.
Secara umum buah ini bukanlah buah,
melainkan buah palsua, artinya
daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tapi dari bagian
bawah hypanthium
yang berbentuk mangkok tempat ovari tanaman
itu berada.
Buah stroberi berwarna hijau
keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi
merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan
gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau
"berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa
spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari
tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
b.
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class :
Magnoliopsida/ Dicotyledonae
(Berkeping dua / dikotil)
Ordo :
Rosales
Famili :
Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies :
Fragaria x ananassa
c.
Ciri - Ciri Umum Stroberi
Stroberi merupakan Tumbuhan
Biji Tertutup (Angiospermae) dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil.
Berikut ini ciri-ciri dari stroberi:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Tanaman
stroberi dewasa mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm
· Secara
morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung
akar dan tudung akar
· Secara
anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat
· Ujung
akar dilindungi oleh tudung akar
· Tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu
menembus akar
· Adanya
rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara
penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar
berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang
lebih pekat (berkonsenterasi tinggi) melalui selaput semipermeabel
|
Batang
|
Struktur Batang:
· Batang
stroberi sangat pendek dan terdapat banyak daun di setiap buku
· Batang
utama dari daun tersusun rapat di sebut crown
Fungsi Batang:
· Batang
merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat
makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
· Pada
fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan tunas. Sedang pada fase
reproduksi, batang menghasilkan bunga
|
Daun
|
Morfologi Daun:
· Masa
pertumbuhan vegetative membentuk daun-daun baru setiap 8-12 hari dan bertahan
1-3 bulan kemudian kering
· Daun
stroberi dengan tepi begigi merupakan daun trifoliate
Anatomi
Daun:
· Bagian-bagian
daun terdiri dari atas ke bawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan
spons, dan berkas pembuluh angkut daun
Fungsi
Daun:
· Daun
berfungsi sebagai tempat fotosintesis transpirasi dan sebagai alat pernapasan
|
Bunga
|
· Bunga
merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat
reproduksi seperti benang sari, putik dan kandung lembaga.
· Susunan
bunga stroberi terdiri dari: sepal (kelopak bunga), petal (daun mahkota),
stamen (benang sari), pistil (putik), receptacle (dasar bunga), anther (alat
kelamin jantan), stigma (kepala putik), ovul (bakal biji), inflorensens
(malai)
Struktur Bunga:
· Bunga
tanaman stroberi mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan
pistil yang menempel pada receptacle dengan pola melingkar
· Bunga
tersusun dalam inflorensens terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri
dari batang utama dan batang cabang. Inflorensens mempunyai 1 bunga primer, 2
sekunder, 4 tersier, 8 kuarterner dan 16 kurner
Fungsi
Bunga:
· Fungsi
bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Bunga
yang pertama mekar adalah bunga primer. Penyerbukan terjadi di akibatkan
bantuan angin, gaya gravitasi dan serangga
|
L.
Putri Malu ( Mimosa pudica L )

a.
Deskripsi
Putri malu (mimosa pudica) adalah tumbuhan sejenis
leguminosa (kacang-kacangan) yang banyak ditemukan pada lahan terbuka seperti
pinggiran jalan dan lahan tidur, baik pada lahan yang subur maupun pada tanah
yang miskin unsur hara.
Putri malu sangat peka terhadap rangsangan. Berbagai
rangsangan yang diberikan (yaitu: sentuhan, diberi hawa panas, dan diberi hawa dingin)
kepada putri malu memberikan pengaruh pada prilaku tanaman ini. Perilaku yang
ditimbulkan akibat diberi rangsangan yaitu menutupnya daun putri malu.
b.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Class : Magnoliopsida
(Berkeping dua / dikotil)
Sub Class :
Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus : Mimosa
Spesies :
Mimosa pudica L
c.
Ciri - ciri Umum Putri Malu
Putri malu merupakan Tumbuhan
Biji Tertutup (Angiospermae) dan termasuk ke dalam Tumbuhan Dikotil.
Berikut ini ciri-ciri dari putri malu:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Daun
|
· Berupa
daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna
· Jumlah
anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal
membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar
1-3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu
· Jika
daun disentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat
dengan panjang 4-5,5 cm
|
Batang
|
· Batang
bulat, berambut, dan berduri temple
· Batang
dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah
|
Akar
|
· Akar
berupa akar pena yang kuat
|
Bunga
|
· Bunga
berbentuk bulat seperti bola
· Bunga
berwarna ungu/merah
|
Kelopak
|
· Sangat kecil, bergigi empat,
seperti selaput putih
· Tabung mahkota kecil, bertaju
empat seperti seperti selaput putih
|
Buah
|
· Buah
berbentuk polong, pipih seperti garis
|
Biji
|
· Biji
bulat dan pipih
|
M. Palem Merah ( Cyrtostachys renda )

a. Deskripsi
Palem Merah atau Pinang
Merah (Cyrtostachys renda) yang kemudian ditetapkan menjadi flora maskot provinsi Jambi adalah
tanaman hias. Dinamakan Palem Merah lantaran pelepah pinang ini berwarna merah
menyala. Dan lantaran warna merah pada pelepah daunnya itu Pinang Merah (Cyrtostachys
renda) acapkali disebut Pinang Lipstik. Sayangnya keberadaan Pinang Merah di habitat aslinya makin terancam lantaran
eksploitasi besar-besaran untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias. Palem ini
pun termasuk salah satu dari 14 jenis palem yang dilindungi di Indonesia. Selain disebut
Palem Merah tanaman ini juga dikenal sebagai Pinang Merah dan Pinang Lipstik.
Sedang dalam bahasa Inggris, flora identitas provinsi Jambi ini dikenal sebagai Lipstick
Palm, Scarlet Palm, Sealing Wax Palm, Red Palm,
dan Sumatra Wax Palm. Dalam
bahasa latin (ilmiah) tanaman ini disebut sebagai yang bersinonim Cyrtostachys
renda Blume dengan Cyrtostachys lakka Becc., Areca
erythrocarpa H.Wendl., Areca erythropoda Miq., Bentinckia
renda (Blume) Mart., Pinanga purpurea Miq., Pinanga
rubricaulis Linden, dan Ptychosperma coccinea Teijsm. & Binn. Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar antara 6-14
meter.
Palem
Merah tumbuh di daerah tropis tersebar di Indonesia
(Sumatera dan Kalimantan), Malaysia,
dan Thailand.
Perbanyakan jenis palem ini bisa dilakukan dengan menggunakan biji ataupun
dengan memisahkan anakan.
b.
Klasifikasi
Ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class : Liliopsida/ Monocotyledonae (Berkeping satu/ monokotil)
Ordo : Arecales
Spesies : Cyrtostachys renda
c. Ciri - ciri Umum Palem Merah
Merupakan tumbuhan berkeping satu (monokotil) karena memiliki ciri,
yaitu:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Pada
tumbuhan ini akar palem berserabut
|
Batang
|
· Pada
umumnya tidak bercabang
· Pada
batangnya terdapat bekas daun berbentuk cincin
· Dari
batang yang terletak diatas tanah, dapat tumbuh beberapa batang yang
membentuk rumpun
· Diameter
batangnya ramping dan tidak terlalu besar
|
Daun
|
· Daun
umumnya menyirip
· Mempunyai
pelepah daun/ pangkal daun yang melebar
· Daunnya
berwarna hijau cemerlang, bersirip agak melengkung dengan anak-anak daun agak
kaku
· pelepah
daunnya berwarna merah
|
Bunga
|
· Bunga pada tumbuhan ini berupa
karangan (tongkol)
· Letak tongkol bunga pada ketiak
daun atau pada ujung daun
· Jumlah mahkota atau jumlah
kelopak bunga kelipatan 3 atau 5
|
Tulang Daun
|
· Sejajar
atau melengkung
|
Pembuluh
angkut
|
· Berkas
tidak teratur
|
N.
Nangka
( Artocarpus heterophyllus )

a. Deskripsi
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae;
nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa
Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Nangka diyakini berasal
dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih
didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar
luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia
Tenggara.
b. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (Berkeping dua/ dikotil)
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus
heterophyllus
c. Ciri - ciri Umum Nangka
Nangka merupakan tumbuhan dikotil karena memiliki ciri
sebagai berikut:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Pada
tumbuhan ini akarnya berupa akar tunggang yang bercabang-cabang
|
Batang
|
· Tumbuhan
ini memiliki batang yang berkambium sehingga dapat membesar
· Kambium
memperbesar batang dengan tumbuh ke dalam membentuk kayu dan keluar membentuk
akar
|
Daun
|
· Pada
tumbuhan ini letak daun berhadapan – bersilang dan berbentuk lebar atau
bervariasi
|
Bunga
|
· Bunga tumbuhan ini mempunyai
bagian – bagian yang terdiri dari kelopak, mahkota, putik dan benang sari dan
biasanya kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau
kelipatannya.
· Sedangkan putik pada umumnya satu
buah
|
Pembuluh
Angkut
|
· Ada
2 macam pembuluh angkut dalam tumbuhan ini, yaitu pembuluh kayu dan pembuluh
tapis yang letaknya teratur
|
Tulang Daun
|
· Tumbuhan
ini memiliki tulang daun menyirip
|
O.
Dahlia ( Dahlia spp. L )

a. Deskripsi
Dahlia adalah tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan (perenial),
berbunga di musim panas sampai musim gugur.
Dahlia adalah bunga nasional negara Meksiko yang juga
merupakan negara asal bunga
ini.
Dahlia
termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan. Pada tahun 1872, negeri Belanda menerima
sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari sekotak umbi bunga Dahlia
ternyata hanya satu umbi yang berhasil berbunga namun menghasilkan bunga indah
berwarna merah
dengan daun bunga yang runcing. Ahli tanaman berhasil mengembang biakkan Dahlia
yang kemudian dinamakan Dahlia juarezii. Dahlia juarezii
merupakan nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida
(persilangan) yang terdapat sekarang ini. Tanaman dahlia adalah
makanan larva
beberapa spesies Lepidoptera (jenis kupu-kupu).
Bunga
Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani
berkebangsaan Swedia
dari abad ke-18 yang bernama Anders Dahl. Dahlia juga
merupakan bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington,
Amerika
Serikat.
b. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub Divisi :
Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Genus : Dahlia
Spesies :
Dahlia spp. L
c. Ciri-ciri Umum Dahlia
Dahlia merupakan tumbuhan dikotil, berikut ini ciri-ciri dahlia:
Ciri Umum
|
Penjelasan
|
Akar
|
· Pada
tumbuhan ini akarnya berupa akar tunggang yang bercabang-cabang
|
Batang
|
· Tumbuhan
ini memiliki batang yang berkambium sehingga dapat membesar
· Kambium
memperbesar batang dengan tumbuh ke dalam membentuk kayu dan keluar membentuk
akar
|
Daun
|
· Pada
tumbuhan ini letak daun berhadapan – bersilang dan berbentuk lebar atau
bervariasi
|
Bunga
|
· Bunga dahlia merupakan bunga yang
majemuk karena dalam satu tangkai bunga terdapat banyak bunga tunggal
|
Pembuluh
Angkut
|
· Ada
2 macam pembuluh angkut dalam tumbuhan ini, yaitu pembuluh kayu dan pembuluh
tapis yang letaknya teratur
|
Tulang Daun
|
· Tumbuhan
ini memiliki tulang daun menyirip
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan ini, maka yang termasuk ke dalam tumbuhan
biji terbuka (Gymnospermae) yaitu Pinus
( Pinus mercusii )
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae),
berdasarkan jumlah daun lembaga (cotyledon) yang dimilikinya, tumbuhan bunga di
bagi menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan biji berkeping dua (dikotil).
Maka yang termasuk tumbuhan biji berkeping satu
(monokotil) yaitu Jukut Jampang (Eleusine
indica(L.)Gaertn.), Pisang
(Musa paradisiaca), Lidah
Mertua (Sansevieria trifasciata Prain), Palem Merah (Cyrtostachys renda).
Dan yang termasuk ke dalam tumbuhan biji berkeping dua
(dikotil) yaitu Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.), Bunga Matahari (Helianthus
annus L.), Bunga Terompet (Mandevilla sanderi), Cemara (Casuarina
sp.), Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), Eforbia (Euphorbia milii),
Stroberi (Fragaria x ananassa), Putri Malu (Mimosa pudica L), Nangka (Artocarpus heterophyllus), Dahlia (Dahlia
spp. L).
DAFTAR PUSTAKA
Yani, Riana, dkk. 2004. Biologi Kelas X SMA. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka
http://id.wikipedia.org/wiki/dahlia
LAMPIRAN




Tidak ada komentar:
Posting Komentar